Langsung ke konten utama

Postingan

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h
Postingan terbaru

Waktu yang Aku Hentikan

Detik terus berjalan tanpa henti. Tanpa menungguku untuk bersiap. Hingga datang masa dimana satu per satu orang terdekatku memberiku sebuah tanda bahwa mereka akan menulis lembaran yang baru. Dan aku tidak akan pernah bersiap pada apapun tentang yang berkaitan dengan masa depan. Membuatku memberhentikan waktu di umur 18 tahun. Saat dimana masaku hanya haha hihi haha hihi, nongkrong pulang sekolah, dan mencoba banyak hal baru di masa peralihan menuju remaja. Young, wild, and free katanya. Membuatku memberhentikan waktu di umur 22 tahun. Sama seperti lagu Taylor Swift yang isinya hanya hura hura. Waktuku hanya berisikan tentang keluarga, sahabat, dan dia yang membuat jantungku kembali belingsatan hanya karena dia yang menepuk pelan kepalaku. Masa dimana aku mempunyai segalanya tanpa tau bahwa keluarga dan sahabat bisa jadi dua hal yang menyakitiku paling dalam. Waktuku total berhenti di dua masa itu. Masa dimana semua terasa pas dan sempurna pada porosnya. Waktuku total berhenti pada

The Way I Love You

Semua yang berkaitan dengannya nyatanya tak pernah berakhir baik-baik saja. Lagu yang sering dia putar, makanan yang selalu dia pesan, bahkan setiap tempat yang selalu dia dan aku datangi. Semua tak pernah menjadi hal yang berakhir baik jika aku bertemu dengannya. Semua hal itu akan selalu mendatangkan jutaan kenangan yang lama telah aku coba untuk lupakan. Termasuk jalanan yang saat ini sedang aku pandangi. Sebuah jalan bernama Malioboro yang dulunya menjadi tempat nomor satu bagiku. Lalu lalang manusia tidak membuat otakku berhenti bekerja dalam menghentikan semua kenangan yang mendadak datang bagaikan sebuah film yang aku tonton di tv usang. Samar namun menguat di saat bersama. Memburam tapi tercetak kuat di saat bersamaan. Membuatku menggila. Membuatku sesak akan dorongan rindu yang tidak boleh aku rasakan kembali. He is sensible and so incredible Mencoba menghapus bayangannya dengan memikirkan seseorang yang beberapa bulan ini selalu menemaniku. Mencoba untuk meyakinkan hati

Mungkin di Semesta Lainnya...

Mungkin di semesta lainnya kita lagi menghabiskan waktu dengan tiduran di sofa, dengan aku yang berbaring di pangkuanmu dan kita lagi nonton drama korea dari aktor favoritku. Mungkin di semesta lainnya aku lagi heboh ngomongin idol korea kesayanganku dan kamu diam dengerin semua ocehanku terus endingnya bilang "ngapain aku cemburu ke Jeno? Mau seganteng apa dia, mau segila apa kamu karena dia ujung-ujungnya yang berhasil genggam tangan kamu dan miliki kamu itu aku" waktu aku tanya "kamu cemburu nggak sih kalo aku ngocehin Jeno mulu?" Mungkin di semesta lainnya saat ini aku sedang menemanimu berlari di alun-alun kota. Dan berakhir nanti dengan aku yang merengek padamu untuk berhenti saja lalu makan bubur ayam. Mungkin di semesta lainnya saat ini kita sedang terjaga untuk menonton pertandingan sepak bola grup jagoanmu. Dengan aku yang berbaring di pangkuanmu tersenyum saat mendengar semua komentar yang keluar dari mulutmu. Mungkin di semesta lainnya saat ini kita seda

Coretanku tentang : Glimpse of Us

 Mari kita membahas lagu yang lagi trending dimana-mana. Yap, let's talk about Glimpse of Us! Awal aku tau lagu ini tuh karena banyak banget yang ngomongin di TLku, yang akhirnya bikin aku kepo dan berakhir dengerin di spotify. Dan begitu aku dengerin tuh auto bikin aku "Wah ini lagu atau kisah cintaku yaaa?" WKWKWKWK. Mana lagu ini jadi kontroversi gegara katanya banyak cewek yang jadi curiga ke pasangannya yaaa? Banyak yang takut jadi si her  di dalam lagu ini yaa? Terus banyak cowok sambatan yang pengen nyamperin si Joji WKWKWKWK. Asli aku mantengin trending di twitter sama fyp tiktok tentang lagu ini tuh kek seru ajaa gitu. Sebenernya aku kek bingung aja gitu kenapa banyak yang jadi overthinking  perkara satu lagu doang, tapi setelah aku baca liriknya dan merenungi maknanya baru aku ngerti kenapa banyak cewek yang insecurity- nya auto meningkat. Ini cowok beneran ngeselin sih kata aku, kek dia beneran bertahan sama cewek barunya cuma demi kenangan dia bareng sama mant

Review : Hello, Cello.

Hello, Cello adalah sebuah novel adaptasi dari alternative universe atau sering di singkat au di Twitter dengan judul yang sama. Awal baca aunya yaa karena visual yang dipake Jeno WKWKWK, eh tapi nggak juga sih, aku udah baca karya Nadia Ristivani yang lainnya, Hilmy Milan sama The Camarro, jadi waktu tau dia bakalan nerbitin au Cello ini, aku jelas excited banget, apalagi waktu dia kasih prompt yang beneran karakter Cello ini adalah karakter yang selalu bikin aku jatuh cinta sejak aku masuk ke dalam dunia pernovelan WKWKWKWK. Aku beneran selalu seneng baca cerita yang cowoknya sekelas alligator terus tetiba kepentok cinta yang berakhir bikin dia bucin dan setia banget ke ceweknya. Bukunya udah dateng dari hari Senin kemarin, tapi aku beneran bacanya pelan-pelan banget karena pengen ngeliat sebeda apa antara au dan novelnya. Dan hasilnya, nggak mengecewakan sama sekali. Aku udah pernah baca adaptasi au ke novel dan penulisannya masih agak kasar gitu, tapi Nadia ini beneran bikin aku be

Jika Dunia Paralel itu Ada...

Banyak teori yang mengatakan bahwa semesta ini memiliki dunia paralel, Jika teori itu benar, Ijinkan aku untuk berharap. Berharap di dunia itu semesta merestuiku dan kamu, Berharap di dunia itu semesta mendukung aku dan kamu untuk bersama, Berharap di dunia itu hanya ada kita yang saling tertawa bahagia tanpa air mata, Tanpa perlu ada kata seandainya, Tanpa perlu ada berbeda. Kita akan menjadi pasangan paling bahagia yang membuat lingkungan dengki. Kita akan menjadi pasangan paling bahagia yang tak perlu memikirkan soal masa depan. Kita akan menjadi kita yang aku dan kamu inginkan di dunia ini. Jika memang dunia paralel itu ada, Maka ijinkan aku berharap. Berharap tidak ada yang memisahkan kita seperti aku dan kamu di dunia ini, Berharap tidak ada perdebatan tentang strata, asal usul, dan kekuasaan. Jika memang dunia paralel itu ada, Aku pasti bebas menggenggam tanganmu tanpa takut terluka, Aku pasti bebas merengkuhmu dalam pelukku tanpa takut terlepas, Aku pasti beba