Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Obsesi

Pada dasarnya obsesi itu bermula dari cinta yang mendalam. Sangat mendalam sehingga membuat orang terbutakan dan perlahan menjadi gila. Sama sepertiku yang terobsesi untuk membuatnya bahagia. Walaupun bahagianya bukanlah aku, tak masalah bagiku. Asalkan dia mampu mengukir senyuman manis setiap saat. Sepertiku yang rela mendekati seseorang yang dekat dengan pujaan hatinya hanya untuk membantunya merebut hati pujaan hatinya tersebut. Sepertiku yang rela mendapatkan banyak sekali cacian di sekitar hanya demi melindunginya. Sepertiku yang harus menahan irisan luka ketika dia menyebutkan namanya orang lain. Dan membuatku berujung pada kebalnya rasa sakit ketika mendengar nama orang itu. Aku tak peduli bagaimanapun cara yang harus aku tempuh. Bagiku, tugasku seumur hidup adalah memastikan dia bahagia. Memastikan dia bisa mengukir senyuman itu di bibirnya.

Gejolak

Mata itu gelap Mata itu kelam Mata itu redup Disetiap detik mataku merasuk ke dalamnya Senyumannya palsu Tawanya tak tulus Bahagianya jelas bukan aku Mata itu bersinar Senyumannya tulus Tawanya seindah simfoni Ketika cintaku bersamanya Bahagianya jelas bukan aku Tak ada lagi kehangatan Tak ada lagi rasa itu Angin merubah arahnya Tak ada yang salah Tak perlu adanya penghakiman Hati akan berada di tempat yang nyaman baginya Pergilah Melangkahlah Kejarlah tempat di mana hatimu ingin Bahagiamu adalah tujuanku Jika bukan di pelukanku tempatnya Maka melangkahlah Jika bukan di genggamanku Maka larilah Jika bukan aku di matamu Maka berpalinglah Berjanjilah jangan berbalik Sedetikpun jangan Jika kau melakukannya Aku bersumpah untuk menahanmu disisiku selamanya