Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

BISMA KARISMA part 2♥

Haaaiiii, mau numpang upload fotonya mang Bisma yaaa! Aku lagi suka-sukanya nih tau dia sering upload foto ataupun ganti ava twitter. Kalo boleh jujur yaa, rasaku sama Bisma udah berkurang sih, udah gak kayak waktu aku post fotonya dia dulu di sini, tapi rasa ini masih ada kok. Yaaa, walaupun sekarang Bisma gak segampang itu bikin aku move on dari seseorang. Bodoh amatlah yaaa, aku masih suka Bisma kok. Anyway, kemarin Bisma abis upload video dia nyanyi lagu ciptaannya sendiri untuk hadiah anniversary bismaniac yang ke-3, lagunya sederhana sih, tapi ngenaaaa banget dihati, bagiku sih. Eh, tapi itu sekedar informasi aja sih, soalnya aku disini bakalan upload foto dia doang :p haha, by the way, ada beberapa foto lamanya juga yang sengaja aku upload disini hehe. Check it out! He's so cool with his guitar Music is his life, his world, his way Tatapan matanya bikin melted yaaa:3 He love his fans so much :') What did you see,

Jarak♥

Ketika sakit lebih berkuasa daripada cinta, maka yang ada hanya tangisan dan air mata Ketika rasa cintamu untukku telah tergantikan olehnya Kamu tau bagaimana rasanya? Sakit. Perih. Seolah senyumku telah hilang Seolah hatiku tak lagi memiliki rasa Kau boleh bilang kalo ini semua lebay atau apapun. Itu hakmu. Namun, aku jujur saat aku mengatakan cinta ini masih milikmu Rasa dihatiku untukmu masih ada Tempat dihatiku ini masih milikmu Aku tau kau telah bersamanya Aku tau kau telah bahagia bersamanya Aku tau tak ada lagi ruang dihatimu untukku Entah sejak kapan jarak ini terbentang diantara kita Yang perlu kau tau, aku benci jarak ini Aku benci keadaan dimana kamu seolah tak mengenaliku Ada rasa terabaikan. Ada rasa penolakan Ingin sekali rasanya aku menangis didepanmu, agar kau tau betapa hancurnya hati ini Bisakah kita dekat kembali seperti dulu? Aku tak nyaman sama sekali dengan keadaan seperti ini Aku mohon… Tidakkah kita bisa berdekatan se

First Love♥

Baru saja aku memikirkannya. Baru saja bayangnya hadir dalam otakku. Baru saja aku menyebut namanya di relung hatiku. Tak sampai hitungan jam, bahkan menit sosok nyatanya hadir di depan mataku. Setelah beberapa bulan ini aku tak melihat sosoknya karena dia harus melanjutkan pendidikan di Universitas luar kota. Untung saja aku menuruti kata bunda untuk ikut ke toko buku membeli buku resep. Kata bunda, akan ada tamu, jadi bunda ingin masak masakan yang spesial. Menurutku sih, apapun makanannya, asalkan itu masakan bunda, semua terasa sempurna. Tapi, yaa namanya juga bunda, ingin semua terlihat sempurna tanpa cela. Sosok itu ada didepanku. Cinta pertamaku. Adam Putra Mahesa. Sosok yang selalu aku rindukan disetiap detik hembusan nafasku. Sosok yang mampu membuatku merasakan cinta, sekaligus sakit hati. Bukankah cinta dan sakit hati paket? Ketika kamu merasakan cinta dalam hatimu, maka kamu harus menanggung resikonya yaitu tersakiti. Kak Adam melihatku yang terpaku, detik beriku

Our Story part 2 ♥

Malam ini, setelah kau mengakhiri hubungan kita, pertahanan tubuhku hancur. Seorang Viona yang biasanya tegar dan susah untuk menangis, mendadak menjadi orang yang sangat cengeng. Aku tak tau mengapa rasanya hatiku sebegini sakitnya, apakah kau juga merasakan hal yang sama? Apakah kau merasakan sakit yang kurasakan? Entahlah. Aku membuka kembali riwayat catatan chatting kita, kata-kata mesra hingga mempertengkarkan hal yang tak pentingpun masih tersimpan. Apakah ini semua karna keegoisanku? Apa karna sikapku yang terlalu manja hingga membuatmu dan diriku sama-sama lelah akan keadaan seperti ini? Entahlah. Hari-hari pasca hubungan kita berakhir sangat mengenaskan bagiku, karna aku hanya bisa melamun dan memikirkan tentang semua kenangan kita yang telah terukir dan terpatri secara jelas dalam pikiran dan hatiku. Memang, kita masih tetap chattingan walau dalam status ‘mantan’ namun, tetap itu sangat terasa berbeda, seperti hari ini, saat aku merindukanmu, aku tak dapat mengungkapkan

Our Story♥

Aku tak tau bagaimana awalnya kita berdekatan, yang aku tau, aku hanya satu kelas denganmu, Ray. Ya, Ray Pratama adalah namamu. Keadaanlah yang membuatku dan dirimu semakin dekat. Pertengahan semester aku bisa dekat dengan dirimu, kita sering meluangkan waktu untuk ber-chatting-ria hingga malam. Ketika itu, aku ingat kita masuk sekolah pada siang hari, dan aku sendirian di rumah. Bagaimanapun, aku benci keadaan dimana aku sendiri, dan kau bersama Jo dan Kevin menemaniku dirumah. Begitu seterusnya hingga pada saat satu hari sebelum ulangan tengah semester berakhir, kau menulis kata-kata yang membuatku kaget dan tercengang dalam chatmu. “Aku mencintaimu, Vi hehe” Mungkin dirimu bercanda, dan aku terus membalas dengan nada tidak percaya, sampai akhirnya kau bertanya bagaimana caranya agar aku percaya pada pernyataannya barusan, dan aku ingin kamu mengatakannya langsung di depanku, tanpa perantara. Aku ingin mendengarnya dari mulutmu sendiri. Besoknya, ketika kita sedang bermain d