Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Kalau Sosok itu Aku, Maka Jangan Dia

Suara derap terdengar keras mengalun sepanjang koridor kampus. Terlihat seorang laki-laki melangkah terburu dengan alunan napas yang tak teratur. Amarah jelas sekali terlihat di matanya. Dan emosi jelas sekali menguasai dirinya. Membuat si laki-laki ini mengabaikan banyak pandangan yang mengarah padanya. Bagi dia, hanya satu yang menjadi fokusnya kali ini. Menemukan gadis yang beberapa saat lalu menghubunginya dengan tangisan. Laki-laki tersebut berhenti tepat di depan gadis yang sedang menundukkan wajahnya. Langsung saja laki-laki ini mengambil tempat di sebelah gadis tersebut. Membuat si gadis mendongakkan kepalanya. Dan ketika yang ada di depan matanya adalah seorang Angkasa Mahendra, langsung saja gadis itu mendekap erat si laki-laki. Dan suara tangisan kembali terdengar di telinga Angkasa. Membuat amarah yang sempat teredam kembali tersulut, dan semakin membara. Di dunia ini ada beberapa hal yang Angkasa benci, selain seseorang yang membuka ponselnya tanpa ijin, melih

Teruntuk yang Pernah Singgah

Hal yang paling aku ingat diantara semua kenangan kita adalah Saat kamu berjalan di depan rumahku, Dan aku hanya memandangmu dari jendela, Hanya sesederhana itu, namun mampu membuatku tersenyum. Lalu, ketika semesta memihak kepadaku, Aku mampu untuk berbincang ringan denganmu, Kamu perlu tau betapa bahagianya aku berbagi tawa denganmu, Atau saat kita sedang berlomba mengayuh sepeda, Atau saat kamu memberiku sebungkus permen, Atau saat kamu menceritakan tentang band kesukaanmu. Banyak yang membuatku bahagia disebabkan olehmu, Termasuk saat aku mengetahui bahwa ternyata aku masuk di sekolah yang sama denganmu dulu. Yang pertama memang tak akan pernah tergantikan, bukan? Karena tak ada kata yang kedua ataupun ketiga, Begitu pun kamu, Bagiku, kamu adalah pengalaman pertamaku merasakan sesuatu yang baru, Sebuah rasa yang banyak mereka namakan dengan cinta. Kamu adalah sebuah lagu yang selalu kudengar, Tokoh utama dari film yang aku tonton, Dan peran utama dari semua tulis

Corentanku tentang: Semester Lima

Aku merasa bahwa diriku egois dan sombong, terlalu mudah untuk menggampangkan sesuatu, dan terlampau sering meremehkan sesuatu. Mungkin itu sebabnya aku mendapatkan teguran dengan menurunnya nilaiku dengan jarak yang lumayan jauh. Sedih? Untuk kategori anak yang tak pernah mau kalah, jelas iya. Tapi, di sisi lain, aku sadar bahwa semester kemarin aku tak serius dalam menjalankan kuliahku. Meskipun temanku berkata "Semales-malesnya kamu, kamu tetep masuk kuliah kan?", aku tetap merasa bahwa tidak serius di dalam kelas adalah sesuatu yang fatal. Semua ketakutan dan kekhawatiranku menjadi kenyataan, nilaiku terjun bebas, namun tetap ada banyak hal yang patut aku syukuri, yakni aku tak mendapatkan mata kuliah yang diharuskan untuk mengulang. Poin penting lainnya adalah aku dapat memarahi diriku sendiri untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, di semester ini aku mengalami satu perubahan yang luar biasa dalam diriku sendiri, perubahan yang mun