Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Peneman Rindu

Secangkir kopi, Dengan ditemani gugusan bintang, Menjadi peneman suasana malam yang sendu, Sama seperti hatiku, Yang mulai merasakan rindu. Luapan rasa ini tak terbendung, Jatuh dan menghujani tanpa ampun, Membuat rasa kopi semakin pahit, Menambah nikmat suasana yang tenang. Teruntuk sang pemilik rindu, Sudahkah angin menyampaikan pesanku? Sudahkah angin membisikkan teriakanku? Jika sudah, Maka aku berharap kamu mengetahuinya, Tanpa perlu membalas, Aku tidak seserakah itu, Cukup kamu mengetahui, Bahwa di kota ini, Di jarak yang memakan ratusan kilometer ini, Dengan ditemani secangkir kopi dan indahnya gugusan bintang, Aku merasakan rindu, Yang selalu tertuju padamu, Hanya kamu.

Merindu

Bintang di tempat ini bersinar terang, Bulan juga nampak tersenyum bahagia, Jauh dari keriuhan, Jauh dari kebisingan, Teramat tenang. Tapi, sepertinya aku mendengar gemuruh, Terletak di jauh di dalam diriku, Di dalam hatiku. Hatiku berteriak pada langit, Meneriakkan sesuatu yang menyesakkan, Membuat bintang bersinar menenangkan, Membuat bulan tersenyum meneduhkan, Dan membuat dingin menyelimuti nyaman. Kebisingan itu mendadak tenang, Namun, kekalutannya tetap menguai, Membuatku semakin merasakan sesak yang semakin mengendap, Kebisingan bernama rindu, Rindukanmu yang berada jauh di tempat kebisingan, Rindukanmu yang berada di pusat keramaian. Setenang apapun tempat ini, Aku tetap merasakan kebisingan yang mencekam. Untuk itu, malam ini aku akan mengungkapkannya, Mengungkapkan pada bintang, Mengubgkapkan pada bulan, Dan mengungkapkan pada malam yang tenang, Bahwa aku, Merindukanmu.

Hipnotis

Detik berlalu, Menit berlalu, Jam berlalu, Hari berlalu, Bulan berlalu, Bahkan sampai tahun berlalu, Kamu tetap menjadi penguasa di pikiranku, Menjadi pemilik tetap hati yang telah hancur, Bahkan menjadi pemeran utama di setiap imajinasi yang kuciptakan. Kamu, Dan selalu kamu. Bahkan, semakin aku melupa, Semakin aku mengingat, Menghapus memori dengan hipnotis bahkan tak pernah mempan untukku, Semakin dalam metode hipnotis itu, Semakin dalam juga aku merindu, Aku tetap merindu, Bahkan ketika kamu sudah tak peduli, Bahkan setelah kamu sudah bahagia bersama pemeran yang bukan aku, Karena, Hipnotis yang kulakukan justru mengembalikan ingatanku tentangmu. Pusat kebahagiaanku, Rahasia dari setiap senyumku, Dan pemilik kisah indah yang aku inginkan. Aku hanya ingin melihat kisah itu, Di mana kamu dan aku masih menjadi kita, Di mana senyum itu masih sebabku. Hentikan hipnotis ini, Karena rasanya menyakitkan, Kenyataan ini menyakitkan, Dan yang bisa menarikku....