Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Coretanku tentang: Mental Illness

Aku ingin sedikit bercerita tentang sebuah kasus. Kemarin, tepatnya 18 Desember 2017, salah satu personil boygroup Korea Selatan, Shinee, bernama Jonghyun meninggal karena bunuh diri.  Jelas, sebagai salah satu penggemar KPOP aku cukup terkejut. Yang membuatku tak habis pikir adalah fakta di mana Shinee memiliki fans yang setia kepada setiap membernya. Karya yang dia ciptakan juga banyak dicintai orang. Dia juga memiliki teman yang banyak. Intinya, banyak yang cinta dia. Lalu, aku berpikir, bagaimana orang yang banyak menerima cinta itu masih merasakan depresi? Dia memang menderita penyakit depresi yang lumayan membahayakan, aku baca dari artikel bahwa dia akan merasa depresi dan kesepian di musim gugur dan musim dingin. Dan ya, Desember merupakan musim dingin di Korea Selatan. Aku juga sempat membaca artikel yang memuat tentang surat terakhir yang dia tulis. Aku merinding karena tulisan yang dia tulis benar-benar gambaran orang yang benar-benar sendiri. Merasa sendiri, tak ada

Hujan Sore Itu

Aku berada di pinggir jendela sebuah cafe Dengan hujan menjadi fokus mataku Dan secangkir cappucino hangat menemaniku Terlihat bahwa hujan sedang ingin jatuh beramai-ramai Menimbulkan simfoni yang indah di telingaku Memunculkan aroma petrikor yang sangat kusuka Tersenyum aku melihat pemandangan itu Lalu, terlihat banyak orang masih tetap bergerak Seolah hujan bukan penghalang dari segala aktifitasnya Seolah hujan bukan apa-apa dibandingkan aktifitas yang akan mereka lakukan Aku di sini terhenyak, Sejenak berpikir apakah mereka tak dapat sepertiku yang menikmati hujan? Namun sekali lagi, mereka bukan aku Dan aku sangat jauh dari mendekati mereka Tak sama Terdengar suara klason bersautan Menambah riuh suara hujan sore ini Apa yang mereka buru? Mengapa harus setergesa itu? Tak tahukah bahwa hujan menimbulkan jalanan licin yang berbahaya jika mengendarai secara cepat? Aku mengalihkan pandangku dari jalan raya Pandanganku beralih ke secangkir cappucino depanku Cappucin

Denganmu Maka Semua Sempurna

Berlari. Aku terus berlari hingga rasa sesak yang aku rasa ini menghilang. Sialnya, semakin aku berlari semakin rasa sesak itu menghampiri. Hal ini membuat kaki kebas dan terus berlari tanpa peduli arah. Aku bahkan asing dengan daerah ini, namun aku tak peduli. Rasa sesak ini memuakkan. Aku ingin segera menghilangkannya, sehingga aku dapat bernapas dengan lega kembali. Air mata pun terus menetes tanpa aku bisa cegah. Membuatku semakin sesak dengan semuanya. Kakiku berhenti di pinggir taman yang sepertinya digunakan untuk pasar malam ketika sore mulai menyapa. Sayangnya saat ini masih siang hari, dan tenagaku harus terkuras habis karena permasalahan sepeleh seperti itu. Sekali lagi, air mataku mengalir dengan derasnya. Membuatku memaki diriku sendiri. Bodoh, harusnya aku sudah tahu bahwa kemungkinan seperti ini akan terjadi. Sepertinya kata bodoh telah menyelinap menjadi nama tengahku. Membuatku tak pernah berpikir jernih ketika menyangkut masalah hati. Ponselku bergetar keras.

Review : Nagra dan Aru

Kali ini aku mau nulis sedikit tentang pendapatku pada cerita yang ditulis oleh dua penulis favoritku dari wattpad . Judul ceritanya itu Nagra dan Aru yang diposting di instagram. Pas aku tau kalo nulisnya di Ig, jujur aja kek kaget gitu sih, yaa gimana nggak yekan? Ig itu buat upload foto, bukan buat nulis cerita. Tapi, aku akuin kalo ide mereka bener-bener bagus banget. Mereka bikin aku mikir kalo nulis dan nuangin ide itu bisa di mana pun dan bagaimana pun bentuknya. Dalam cerita ini, Aru jatuh cinta pada sosok Nagra yang bener-bener cuek parah. Aru ngejar sampe yang banget-bangetan dan Nagra nolak segala bentuk jenis pendekatan yang dilakukan Aru. Miris? Jelas! Tapi, Aru jatuh cinta pada Nagra dengan cara yang receh banget, yang bikin aku baca itu ketawa. Awal part masih seneng-seneng aja gitu ngeliat kelakuan Aru. Konflik dateng baru di pertengahan ketika ada dua karakter baru bernama Igo dan Wulan. Wulan adalah cinta pertama sekaligus pacar Nagra yang menghilang selama d

One More Chance

Aku melihatnya. Aku melihatnya dalam jarak yang dekat. Dia sedang tertawa dengan rekan kerja ayahnya. Dia tipe orang yang akan ramah pada siapapun juga. Mendengar tawanya, membuat dadaku berdetak kencang. Aku merindukannya. Terlalu merindukannya. Langkahku tak dapat melangkah lebih lanjut. Kakiku tak dapat bergerak dan mataku terpaku pada punggungnya yang indah itu. Tatanan rambut itu. Aku menyukai tatanan rambutnya yang seperti itu. Dia menoleh kearahku. Membuat mataku dan matanya bertemu. Mata indah itu. Aku sangat merindukan mata elang yang dimilikinya. Jenis mata tajam, namun meneduhkan ketika aku menatapnya lama. Jenis mata yang akan membuat siapa saja yang menatapnya tenang. Tak terkecuali aku. Aku akan merasakan perasaan hangat ketika menatap mata elang itu. Aku juga akan merasakan ketakutan ketika mata elang itu berkilat marah. Dia menyunggingkan senyumnya. Membuatku tercekat. Senyuman itu. Senyuman yang sudah lama tak kulihat. Senyuman indah yang mampu membuatku j

Can I Trust Again?

Mematutkan diriku sekali lagi di depan cermin. Aku akan memulai magang pertamaku di perusahaan negeri yang untungnya aku dapatkan dengan mudah. Memberikan parfum pada badanku serta merapikan kembali bajuku agar tak terlihat kusut. Aku siap untuk memulai salah satu perjalanan yang harus kutempuh untuk menyelesaikan studi strata satuku. Mengukirkan senyum pada diriku sendiri untuk menyemangatiku. Setelah kurasa siap, aku melangkahkan kaki keluar dari kamar kosku dan berangkat ke perusahaan. Setelah sampai di perusahaan, aku langsung menuju bagian administrasi dan menyerahkan berkas magang yang telah disetujui sebelumnya. Bagian administrasi langsung memberitahuku devisi yang akan aku tuju. Dan devisi umumlah tempatku akan mengabdikan diriku. Begitu aku memasuki ruangan di lantai dua ini, banyak mata yang tertuju padaku. Membuatku langsung menundukkan pandang. Aku malu. Itu sudah tak dapat diragukan lagi. Menarik nafas perlahan dan aku menatap ke depan. Memberikan senyuman kepada