Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Kebalikan

Pada akhirnya, janji yang terbuatpun menghilang, Seiring dengan kamu yang melangkah pergi, Tak tersisa, Tetapi, tetap meninggalkan jejak, Jejak luka. Memang semua salahku, Tapi, sayang, kamu bahkan tahu bahwa aku begitu, Sesaat aku mengatakan bahwa aku ingin secangkir teh hangat, Lalu detik berikutnya aku menginginkan kopi, Sesaat aku menginginkan tetap di rumah, Dan detik berikutnya berubah ingin menghirup udara taman, Kamu memahamiku sebaik itu, Lalu, mengapa ketika emosi menguasaiku saat itu, Saat aku mengatakan kata pergi untukmu, Saat aku mengatakan bahwa aku membencimu, Di saat itu, Mengapa kamu memercayaiku? Mengapa kamu menuruti semua ucapanku? Tidakkah kamu berpikir bahwa aku menginginkan kebalikannya? Kamu tahu aku, Dengan sangat baik, Bahkan tak ada yang mengenalku sebaik kamu mengenalku, Tapi, kenapa saat itu kamu berubah menjadi orang asing? Sayang, Terlambatkah jika aku menginginkan kamu kembali saat ini?

Sepuluh Detik

Mau tahu apa hal yang kubenci? Saat air matamu harus menetes karenanya, Saat kamu menyakiti dirimu karena dia, Dan kenyataan bahwa kamu adalah miliknya. Lalu, kamu tahu apa yang kusesali? Saat senja kala itu aku mengikat kita dengan tali persahabatan. Jika saja aku bisa memutar waktu, Aku ingin mengganti nama dari tali yang mengikat kita. Untuk itu, untuk malam ini saja, Ijinkan aku untuk menjadi egois, Ijinkan aku untuk berpikir bahwa kamu kekasihku, Ijinkan aku untuk menyenangkan hatiku. Hanya malam ini saja, Biarkan aku memelukmu, Biarkan aku menunjukkan padamu detak jantungku yang selalu menggila karenamu, Biarkan aku berada dalam dekapanmu. Hanya sepuluh detik, Jika waktu satu menit terlalu lama bagimu, Biarkan hanya sepuluh detik saja, Biarkan sepuluh detik aku berada dalam dunia dongeng, Sebelum aku kembali pada kenyataan, Bahwa kamu adalah miliknya.