Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

The Savior

Hujan kem bali menjatuhkan rintiknya ke bumi. Menatap sendu kearah hujan yang berbondong-bondong jatuh dengan kerasnya. Bukan. Bukan artinya aku tak mensyukuri segala nikmat yang diberikanNya. Hanya saja, hujan membuatku ingat memori kelam yang baru saja terbentuk beberapa jam yang lalu. Beberapa jam yang lalu di saat aku dan dia terlibat pertengkaran hebat. Beberapa jam yang lalu di saat dia sudah lelah dan meneriakkan kata berpisah. Aku termenung. Memikirkan segala yang telah aku dan dia lewati selama ini. Apa ini salahku? Apa aku yang terlalu takut kehilangannya ini salah untuk merasakan cemburu? Apa aku tak berhak untuk memiliki rasa itu di hatiku? Langit seperti mengerti akan keadaanku. Sehingga dia menurunkan hujannya untuk menemani air mataku yang mendadak turun perlahan seiring semakin derasnya hujan yang mengguyur kota siang ini. Saat ini aku sedang berada di sebuah café favoritku. Ralat, ini adalah café favorit aku dan dia. Café tempat di mana aku selalu membagi