Langsung ke konten utama

Jika Dunia Paralel itu Ada...

Banyak teori yang mengatakan bahwa semesta ini memiliki dunia paralel,

Jika teori itu benar,
Ijinkan aku untuk berharap.
Berharap di dunia itu semesta merestuiku dan kamu,
Berharap di dunia itu semesta mendukung aku dan kamu untuk bersama,
Berharap di dunia itu hanya ada kita yang saling tertawa bahagia tanpa air mata,
Tanpa perlu ada kata seandainya,
Tanpa perlu ada berbeda.
Kita akan menjadi pasangan paling bahagia yang membuat lingkungan dengki.
Kita akan menjadi pasangan paling bahagia yang tak perlu memikirkan soal masa depan.
Kita akan menjadi kita yang aku dan kamu inginkan di dunia ini.
Jika memang dunia paralel itu ada,
Maka ijinkan aku berharap.
Berharap tidak ada yang memisahkan kita seperti aku dan kamu di dunia ini,
Berharap tidak ada perdebatan tentang strata, asal usul, dan kekuasaan.
Jika memang dunia paralel itu ada,
Aku pasti bebas menggenggam tanganmu tanpa takut terluka,
Aku pasti bebas merengkuhmu dalam pelukku tanpa takut terlepas,
Aku pasti bebas bersandar di pundakmu tanpa takut terjatuh.
Jika memang dunia paralel itu ada,
Aku ingin semesta menyampaikan salamku pada aku dan kamu di dunia itu,
"Bahagialah selalu. Kalian harus tetap bersama. Karena semesta kalian mendukung"
Jika memang dunia paralel itu ada,
Aku ingin bertanya pada aku dan kamu di dunia itu,
"Bagaimana rasanya dapat bergandeng tangan tanpa rasa takut?"
Hai, aku dan kamu dari dunia paralel,
Aku dan kamu dari dunia ini cemburu akan kebahagiaan kalian,
Maka, jangan pernah hapus senyum kalian ya!

Tertanda, aku dan kamu di dunia ini yang tak mengijinkan kami bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...