Langsung ke konten utama

Mungkin di Semesta Lainnya...

Mungkin di semesta lainnya kita lagi menghabiskan waktu dengan tiduran di sofa, dengan aku yang berbaring di pangkuanmu dan kita lagi nonton drama korea dari aktor favoritku.

Mungkin di semesta lainnya aku lagi heboh ngomongin idol korea kesayanganku dan kamu diam dengerin semua ocehanku terus endingnya bilang "ngapain aku cemburu ke Jeno? Mau seganteng apa dia, mau segila apa kamu karena dia ujung-ujungnya yang berhasil genggam tangan kamu dan miliki kamu itu aku" waktu aku tanya "kamu cemburu nggak sih kalo aku ngocehin Jeno mulu?"

Mungkin di semesta lainnya saat ini aku sedang menemanimu berlari di alun-alun kota. Dan berakhir nanti dengan aku yang merengek padamu untuk berhenti saja lalu makan bubur ayam.

Mungkin di semesta lainnya saat ini kita sedang terjaga untuk menonton pertandingan sepak bola grup jagoanmu. Dengan aku yang berbaring di pangkuanmu tersenyum saat mendengar semua komentar yang keluar dari mulutmu.

Mungkin di semesta lainnya saat ini kita sedang bergandengan tangan memilih beberapa buku yang menjadi wish listku dan kamu mendengarkan aku yang heboh menceritakan beberapa karakter fiksi favoritku.

Mungkin di semesta lainnya saat ini kamu sedang mendekapku dari belakang untuk menghindarkanku dari desakan banyak orang yang sedang sama senangnya menyaksikan konser dari idola korea kesayanganku.

Mungkin di semesta lainnya saat ini aku sedang mendengarkanmu bercerita tentang permasalahanmu di pekerjaan. Dan nantinya kamu akan berkata "peluk aku coba biar capekku hilang".

Mungkin di semesta lainnya saat ini aku sedang mendengarkan semua kisahmu yang baru selesai dari naik gunung dan kamu menunjukkan semua gambar yang kamu potret agar aku bisa juga menikmati indahnya.

Mungkin di semesta lainnya saat ini aku sedang makan mie instan berdua denganmu dan kita membicarakan sesuatu yang berat. Saling mengutarakan pemahaman tanpa adanya penghakiman.

Mungkin di semesta lainnya saat ini kita sedang midnight drive dengan kita menyanyikan lagu dari playlist yang sudah kamu bikin sebelumnya. Dengan aku yang akan mengulang lagi Dive into You sebanyak tiga kali baru akan berganti ke lagu berikutnya. Dan dengan tanganmu yang menggenggam erat tanganku.

Mungkin di semesta lainnya saat ini kita sedang bahagia berdua.

Mungkin di semesta lainnya aku bisa dengan bebas berkata "i love you" tanpa adanya rasa takut.

Mungkin di semesta lainnya aku dan kamu akan selalu bersama. Tanpa ada banyak tembok penghalang.

Mungkin. Dan hanya mungkin jika semesta lain itu nyata adanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Cenat Cenut

Dulu waktu awal-awal aku jadi smesbles drama mini seri ini muncul. Dan selalu membuat 'booming' para 'Performance' *sebutan kelasku* gimana gak? orang mayoritas warganya SMASHBLAST walaupun gak dikit juga yg antis. Tapi, selalu di bikin bahan candaan, bahan debatan, dll. Cinta cenat cenut atau di singkat CCC ini waktu awal mulainya selalu di tunggu-tunggu, banyak banget anak yg update status gak sabar pengen liat drama mini seri ini. Bahkan, yang awalnya antis setelah nonton ccc beralih menjadi SMASHBLAST! Keren gak sih? Keren banget doonng :D . Dan, banyak banget yg mengikuti SM*SH maen di drama mini seri atau kalo gak gitu FTV, seolah-olah julukan SM*SH sebagai 'pioner' itu bener-bener terasa banget. Sayang, ccc cuma 13 episode, waktu episode terakhir aku sempet nangis sihh, tapi cuma bentar, toh katanya ccc 2 bakalan ada. Berbulan-bulan aku nantiin, tapi selalu dalam tahap project! Sampai pada sekitaran November ccc2 resmi tanyang pada tanggal 3 Desember 2011

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h