Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Ceritaku pada Hujan dan Kawannya

Hujan, maukah kau mendengar ceritaku? Aku ingin bercerita tentang seseorang Seseorang yang akhir-akhir ini memonopoli pikiranku Petrichor, taukah kau bahwa dia menyukaimu? Ya, aku dan dia sama-sama menyukaimu Laki-laki ini adalah laki-laki yang baik Tidak sepenuhnya baik, namun aku menganggapnya baik Dia menyukai warna yang sama sepertiku Dia menyukai kopi hitam yang pekat Dia adalah sosok pemimpin yang baik Tapi, ada satu hal yang aku tak suka darinya Dia adalah pecinta tembakau Membuat badannya lebih dominan beraroma nikotin dibanding parfum Angin, bisakah kau marah padanya? Katakan padanya bahwa itu berbahaya baginya Aku sedih jika nanti nikotin itu berdampak pada kesehatannya Rintik, kau bertanya mengapa bukan aku saja yang berbicara? Aku juga ingin berbicara dengannya Jika saja dia mengenalku Aku juga ingin tertawa dengannya Jika saja dia dekat denganku Kenyataannya, aku mengenalnya dan dia tak mengenalku Kenyataannya, aku tersenyum melihatnya dan dia terseny

Dingin & Hangat

Kamu hangat Aku dingin Kita bertolak belakang Kita tak akan serasi jika bersama Namun, takdir berada di sekitar kita Membuat kamu mengenalku Membuat aku mengenalmu Kita bagai magnet yang berbeda kutub Saling tarik menarik Membuatku mencarimu Membuatmu mencariku Aku tak suka panas Namun kamu menghangatkan nyaman Kamu tak suka dingin Namun aku menyejukkan segar Dari ketidaktahuan menjadi paling mengerti Tak pantas jika bersama Itu kata mereka Juga kataku Namun kamu mengabaikannya Kamu mendekat Membuat dinginku berselimut hangat dengan rasamu Membuat hangatmu merasakan dingin nyaman dengan rasaku Itu katamu Tersenyum aku ketika kamu mengatakannya Tersenyum kamu ketika melihatku tersenyum Ketika hangat dan dingin bersatu Sepertinya hal yang mustahil Namun kamu membuatnya nyaman Kamu yang hangat Mampu membuat dinginku menjadi lebih segar Terima kasih Adalah kata yang ingin aku ucapkan Karena telah mau bertahan dengan dingin Terima kasih Adalah kata yang te

Obsesi

Pada dasarnya obsesi itu bermula dari cinta yang mendalam. Sangat mendalam sehingga membuat orang terbutakan dan perlahan menjadi gila. Sama sepertiku yang terobsesi untuk membuatnya bahagia. Walaupun bahagianya bukanlah aku, tak masalah bagiku. Asalkan dia mampu mengukir senyuman manis setiap saat. Sepertiku yang rela mendekati seseorang yang dekat dengan pujaan hatinya hanya untuk membantunya merebut hati pujaan hatinya tersebut. Sepertiku yang rela mendapatkan banyak sekali cacian di sekitar hanya demi melindunginya. Sepertiku yang harus menahan irisan luka ketika dia menyebutkan namanya orang lain. Dan membuatku berujung pada kebalnya rasa sakit ketika mendengar nama orang itu. Aku tak peduli bagaimanapun cara yang harus aku tempuh. Bagiku, tugasku seumur hidup adalah memastikan dia bahagia. Memastikan dia bisa mengukir senyuman itu di bibirnya.

Gejolak

Mata itu gelap Mata itu kelam Mata itu redup Disetiap detik mataku merasuk ke dalamnya Senyumannya palsu Tawanya tak tulus Bahagianya jelas bukan aku Mata itu bersinar Senyumannya tulus Tawanya seindah simfoni Ketika cintaku bersamanya Bahagianya jelas bukan aku Tak ada lagi kehangatan Tak ada lagi rasa itu Angin merubah arahnya Tak ada yang salah Tak perlu adanya penghakiman Hati akan berada di tempat yang nyaman baginya Pergilah Melangkahlah Kejarlah tempat di mana hatimu ingin Bahagiamu adalah tujuanku Jika bukan di pelukanku tempatnya Maka melangkahlah Jika bukan di genggamanku Maka larilah Jika bukan aku di matamu Maka berpalinglah Berjanjilah jangan berbalik Sedetikpun jangan Jika kau melakukannya Aku bersumpah untuk menahanmu disisiku selamanya

Cukup Aku dan Kamu

Bahagia bagiku adalah sederhana Cukup hanya aku dan kamu Kita duduk berdua Dengan mata saling berbicara tanpa mulut ikut campur Cukup hanya aku dan kamu Kita berbincang berdua Dengan mulut yang saling berucap merangkai kisah Cukup hanya aku dan kamu Kita berjalan berdua Dengan tanganmu yang menggenggam erat tanganku Cukup hanya aku dan kamu Kita terdiam berdua Dengan kepalaku yang bersandar di dadamu Cukup hanya aku dan kamu Tanpa ada seseorang yang baru menyelinap di kisah kita Cukup hanya aku dan kamu Dengan segudang kepercayaan yang benar Cukup hanya aku dan kamu Dengan amarah yang kalah dengan pelukan Cukup hanya aku dan kamu Berdua merangkai hari dengan tenang Cukup hanya aku dan kamu Dengan aku yang hangat dipelukmu Dan kamu yang mendekapku erat Cukup hanya aku Yang selalu mendekapmu ketika goyah Cukup hanya aku Yang selalu menjadi alasanmu tersenyum Cukup hanya aku Yang menjadi ratu di hatimu Cukup hanya kamu Yang menghapus hujan di air mataku Cuk

Penyesalan

Meninggalkanmu adalah sebuah kutukan Berjalan di jalan yang berbeda denganmu adalah penderitaan Dan kata brengsek telah menyelinap dalam namaku Tersesat Gelap Tanpa bintang Tersiksa aku dibuatnya Satu purnama Sepuluh purnama Ratusan purnama Tak mampu menghilangkan wajahmu dari pikiranku Wajah yang selalu hadir dalam setiap mimpi di hari hariku yang kelam Wajah yang selalu membunuhku perlahan Wajah yang selalu kurindukan Jarak yang membentangkan kita Waktu yang memisahkan kita Aku akan membunuhnya detik ini juga Tunggulah... Tunggu aku sejenak... Esok, ketika kamu terbangun, aku sudah berlutut di depan pintumu Memberikan alasan bukan hal yang cukup Mengemis tuk dapat kembali bahkan aku tak pantas melakukannya Sepeser cintamu pun takkan pantas aku menerimanya Tapi... Di lain sisi dari kata brengsek yang telah menyelinap di namaku... Ijinkan aku, untuk mengharap cintamu Ijinkan aku, untuk sekedar bercerita tentang ratusan purnama yang kuhadapi Ijinkan aku, untuk

Risau

Mataku menerawang jauh Pikiranku pun tak berada pada tempatnya Hatiku berdegup dengan tak wajar Jangan tanyakan padaku apa yang terjadi Pun aku tak mengetahuinya Rintik hujan tak lagi menarik perhatianku Deru angin yang berhembus tak mampu mengalihkan pikiranku Aku harus apa? Mencoba untuk menerima... Namun hatiku berteriak awas Hatiku menolak untuk terbuka Hatiku mencoba untuk bertahan menutup pintunya Hatiku bahkan membuang kuncinya... Mata itu... Mata yang indah namun menyakitkan Mata yang mampu membuat siapapun terpesona Mata yang selalu memancarkan misteri Mata yang membuat hatiku enggan mengintip Senyum itu... Senyuman yang terukir alami Senyum yang meneduhkan Senyum yang membuat sesak Senyum yang membuat hatiku jengah Risau... Adalah hal yang tengah melandaku sekarang Berlari menjauh... Atau tetap menikmati keadaan seperti ini Berlari menutup hati... Atau membiarkannya terdobrak oleh orang lain Kamu... Adalah alasan yang membuatku seperti ini Alasa

Melodi Cinta❤

Bagiku... Kau adalah melodi lagu cinta yang paling indah Pemeran utama di setiap melodiku Alasan terbesar munculnya melodi yang indah Alasan terbesarku untu berlari hanya untuk menemuimu Cinta... Aku tak tau persis definisi dari kata itu Aku bahkan tak mau tau bagaimana rasanya Sakitkah? Menyenangkankah? Sampai aku melihat senyummu... Sampai aku mendengar tawamu... Sampai aku melihat hujan di mata indahmu... Sejak saat itu aku sadar bahwa... Aku mencintaimu... Pengukir senyumku di pagi hari Pemusik tawaku di sepanjang waktu Pengusir kesedihan yang mencoba mendekat Pencetak kebahagiaan di dalam hidupku Aku mencintaimu... Dengan berbagai alasan yang tak pernah ku tau maksudnya Aku mencintaimu... Dengan semua hal yang melekat padamu Aku mencintaimu... Dengan berbagai rasa baru yang muncul Aku mencintaimu... Tanpa batas waktu yang ditentukan Aku mencintaimu...

The Savior

Hujan kem bali menjatuhkan rintiknya ke bumi. Menatap sendu kearah hujan yang berbondong-bondong jatuh dengan kerasnya. Bukan. Bukan artinya aku tak mensyukuri segala nikmat yang diberikanNya. Hanya saja, hujan membuatku ingat memori kelam yang baru saja terbentuk beberapa jam yang lalu. Beberapa jam yang lalu di saat aku dan dia terlibat pertengkaran hebat. Beberapa jam yang lalu di saat dia sudah lelah dan meneriakkan kata berpisah. Aku termenung. Memikirkan segala yang telah aku dan dia lewati selama ini. Apa ini salahku? Apa aku yang terlalu takut kehilangannya ini salah untuk merasakan cemburu? Apa aku tak berhak untuk memiliki rasa itu di hatiku? Langit seperti mengerti akan keadaanku. Sehingga dia menurunkan hujannya untuk menemani air mataku yang mendadak turun perlahan seiring semakin derasnya hujan yang mengguyur kota siang ini. Saat ini aku sedang berada di sebuah café favoritku. Ralat, ini adalah café favorit aku dan dia. Café tempat di mana aku selalu membagi