Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Unplanned Love♥

Saya akan menemukanmu Bahkan sebelum saya sadar akan sosokmu Takdir yang menuliskan tentang kisah kita Angin yang membisikkan namamu Lukalah yang menuntun jalan saya padamu Ketika bersamamu.. Saya merasa utuh Saya merasa kebahagiaan kembali mendekat Saya merasa luka itu perlahan menutup Saya rela kehilangan akal sehat saya ketika berurusan denganmu Saya mengabaikan logika saya Seribu kali saya coba untuk menyangkal Seribu kali saya menjauhinya Seribu kali saya menutupinya Saya tak pernah sedikitpun menang melawan hati saya Hati saya menang telak untuk membuat saya mencarimu, bahkan sampai ujung dunia sekalipun Hati saya selalu mengalihkan segala yang ada di otak saya dengan wajahmu Hati saya selalu menyanyikan bait namamu Membuat saya harus mengetahui satu fakta baru Membuat saya akhirnya sadar Membuat saya akhirnya mengerti, bahwa Saya Cinta Kamu ♥

Twilight♥

Menatapnya dari kejauhan. Apa yang bisa ku deskripsikan tentangnya? Banyak. Ada terlalu banyak hal yang dapat ku katakana jika kalian menanyakan bagaimana dia. Orang yang sangat aku pahami. Orang yang sangat aku ketahui. Satu-satunya orang yang mampu membuat mataku terkunci dan tak dapat berpaling kemanapun. 

Aku tak tau

Apakah rasa ini masih ada? Aku tak tau. Hanya saja, aku masih sering peduli kepadanya. Aku masih sering bertanya kepada diriku sendiri sedang apa dia di sana. Apakah itu menunjukkan bahwa aku masih menyayanginya? Aku tak tau. Karena jujur, aku tak tau apa nama rasa ini. Aku sudah bisa kembali ceria dengan atau tanpa dia. Hanya saja, terkadang. Hanya terkadang. Aku masih merasakan sakit jika dia membahas cewek lain atau temannya membahas tentang mantannya dia yang lainnya. Apakah itu tandanya aku masih menyayanginya? Aku tak tau. Frekuensiku memikirkannya jauh sangat jauh berkurang dibandingkan dulu. Sekarang, aku hanya akan memikirkannya jika aku melihat atau mendengar sesuatu yang membuatku ingat akan semua kenanganku dengannya dulu. Apakah itu tandanya rasa ini mulai pudar dan perlahan menghilang? Aku tak tau. Aku masih sering merasakan senang jika tau-tau dia menemaniku saat aku merasakan kesepian. Membicarakan segala hal mulai dari yang penting sampai tak penting.

Promise ♥

“Kamu kapan sih berhenti tawuran? Aku capek tau khawatir liat kamu babak belur gini” ucap Melody. Melody Ruby Karisma. Pacarku. Satu-satunya cewek yang berhasil bikin aku jatuh cinta. Satu-satunya cewek yang tulus sayang sama aku. “Gapapa, biar kamu makin sayang sama aku, sweetie” jawabku sambil tersenyum “Kalvano Narendra! Aku ini serius” betapa lucunya jika dia sudah mulai marah gini, aku sangat suka menggodanya. “Melody sayang, aku juga serius” jawabku menggodanya lagi “Udah deh, urusin lukamu sendiri. Capek nasehatin kamu. Mending pulang aja!” sepertinya dia mulai ngambek, bisa bahaya kalo aku terus-terusan menggodanya. “Masih sakit, hunny! Temenin aku dulu, please? Janji nggak ngegodain lagi deh” aku memasang muk termelasku, pasti dia bakalan— “Giliran sakit aja, baiknya minta ampun. Kalo nggak aja, pasti aku dicuekin” umpatnya namun kembali duduk dan mengobati lukaku. Tuh kan, dia pasti luluh sama aku. Andaikan dia tau kalo aku mengikuti tawuran untuk melindungin

Stranger♥

Hari Kamis selalu menjadi hari terlelahku selama seminggu. Bagaimana tidak? Selalu ada tugas Akuntansi yang harus dikumpulkan hari itu juga, otomatis kita langsung kerja rodi. Apalagi, anak yang paham dan jago pelajaran itu hanya dua orang. Jangan tanya mengapa kita nggak paham, tanyakan mengapa gurunya tak pernah menjelaskan dan sekalinya menjelaskan seperti pesawat jet. Cepat sekali. Aku memasuki cafe yang khusus menyediakan kopi dan mengambil tempat duduk di pojokan cafe. Tempat favoritku. Segera aku memesan secangkir cappucino hangat dan donat rasa strawberry. Aku butuh pengalih dan penenang pikiran untuk saat ini. Menyapukan pandangan ke sekeliling cafe. Lagi-lagi cowok itu. Bukannya gimana yaa, tapi setiap aku ada di sini dia juga selalu ada di sini. Entah untuk apa. Dan dia selalu memesan kopi hitam hangat dan pandangannya selalu menatap ke arah pintu masuk. Seperti menantikan seseorang. Mungkin kekasihnya? Entahlah. Tapi, jujur aku selalu penasaran dengannya. Dan suatu k