Penyesalan memang selalu berada di belakang,
Melukai begitu hebat tanpa ampun,
Dan tertawa bahagia melihatku tertunduk.
Kamu,
Adalah penyesalanku yang paling hebat.
Di saat dulu kamu mendekatiku tanpa lelah,
Aku dengan brengseknya menyuruhmu berhenti.
Dan ketika kamu berhenti,
Ketika kamu mulai lelah,
Ketika kamu mulai untuk menyerah,
Di saat kamu sudah tertawa dengan pemeran lain,
Di saat kamu mulai mengobati luka yang kubuat,
Aku mulai melihatmu,
Aku mulai menyadari bahwa kamu menarik,
Aku mulai mengakui bahwa aku jatuh cinta.
Brengsek memang menjadi nama tengahku,
Tapi, bagiku kamu adalah yang utama.
Biarkan aku hanya menatapmu dari belakang,
Menjadi pahlawanmu di belakang,
Menjadi yang paling berguna,
Menjadi pahlawan kesiangan hanya untuk menjagamu.
Biarkan aku menikmati karma yang kubuat sendiri.
Kamu tak perlu berubah,
Biarlah kamu tetap menjadi kamu,
Biarlah kamu tetap bersamanya,
Aku tak mungkin setega itu untuk menghancurkan hati orang sekali lagi.
Biarlah hatiku yang hancur,
Biarlah aku mencintaimu dengan caraku,
Sampai nanti waktunya pas,
Sampai nanti aku pantas untukmu,
Sampai nanti semesta mendukung kita untuk bersama.
Dan saat waktu itu tiba,
Percayalah, bahwa aku tak akan melepaskanmu,
Percayalah, bahwa kamu milikku,
Hanya untukku.
Melukai begitu hebat tanpa ampun,
Dan tertawa bahagia melihatku tertunduk.
Kamu,
Adalah penyesalanku yang paling hebat.
Di saat dulu kamu mendekatiku tanpa lelah,
Aku dengan brengseknya menyuruhmu berhenti.
Dan ketika kamu berhenti,
Ketika kamu mulai lelah,
Ketika kamu mulai untuk menyerah,
Di saat kamu sudah tertawa dengan pemeran lain,
Di saat kamu mulai mengobati luka yang kubuat,
Aku mulai melihatmu,
Aku mulai menyadari bahwa kamu menarik,
Aku mulai mengakui bahwa aku jatuh cinta.
Brengsek memang menjadi nama tengahku,
Tapi, bagiku kamu adalah yang utama.
Biarkan aku hanya menatapmu dari belakang,
Menjadi pahlawanmu di belakang,
Menjadi yang paling berguna,
Menjadi pahlawan kesiangan hanya untuk menjagamu.
Biarkan aku menikmati karma yang kubuat sendiri.
Kamu tak perlu berubah,
Biarlah kamu tetap menjadi kamu,
Biarlah kamu tetap bersamanya,
Aku tak mungkin setega itu untuk menghancurkan hati orang sekali lagi.
Biarlah hatiku yang hancur,
Biarlah aku mencintaimu dengan caraku,
Sampai nanti waktunya pas,
Sampai nanti aku pantas untukmu,
Sampai nanti semesta mendukung kita untuk bersama.
Dan saat waktu itu tiba,
Percayalah, bahwa aku tak akan melepaskanmu,
Percayalah, bahwa kamu milikku,
Hanya untukku.
Mendadak bisa nulis ini karena kemarin sempet baca ulang ceritanya Nagra. Sangking kangennya sama Nagra banget. Dan emang Nagra ini salah satu karakter yang aku harepin banget muncul di dunia nyata wkwk, sikapnya dia itu merepet ke tipe cowok yang aku sukai di dunia nyata. Nagra itu nakal, tapi nakal yang beneran nakal wajarnya anak remaja, yang meskipun nakal dia tetep inget sholat, gimana bisa nggak suka coba kalo dia mentingin sholat gitu? :") Dan emang cowok yang selalu inget sholat itu selalu punya nilai plus sendiri di mataku sih. Duh, kok jadi curhat sih wkwk. Yah, intinya tulisan ini dari sudut pandang seorang Nagra Sahendra.
Komentar
Posting Komentar