Aku sudah jatuh padamu,
Sejak senja kala itu kamu menganggapku ada.
Aku sudah menyukaimu,
Sejak senja kala itu kamu tersenyum kepadaku.
Aku telak mencintaimu,
Sejak senja kala itu kamu tersenyum padaku.
Biarlah aku hanya di belakangmu,
Menjadi bayang-bayang demi melihatmu tertawa,
Menjadi bayangan yang tak dianggap namun selalu ada.
Biarlah aku menjadi orang gila,
Asal dengan kegilaanku aku mampu berada di sisimu,
Asal dengan kegilaanku kamu mampu melihatku,
Asal dengan kegilaanku kamu masih dalam jangkauanku.
Bagiku, kamu adalah obat,
Obat yang akhirnya membuatku sadar kembali,
Obat yang akhirnya membuatku untuk menata hidup kembali.
Kamu adalah serangkaian semoga yang selalu aku bisikkan pada semesta,
Agar semesta menyampaikan pada Tuhan untuk membahagiakanmu,
Agar semesta menyampaikan pada Tuhan untuk membuatmu tersenyum selalu.
Aku tidak ingin yang muluk-muluk,
Hanya kamu selalu berada di sekitarku,
Maka semua cukup.
Hanya kamu selalu berada di jarak pandangku,
Maka semua cukup.
Hanya kamu selalu dalam jangkauanku,
Maka semua dapat aku atasi.
Termasuk apabila bahagiamu bukan aku,
Termasuk apabila cintamu untuk orang lain.
Aku tak masalah.
Klise bukan?
Ya, aku pasti sakit melihatnya,
Tapi selama kamu masih tersenyum padaku,
Selama bahagiamu masih hadir,
Selama kamu tak menghilang dari mataku,
Maka semua tak apa.
Sejak senja kala itu kamu menganggapku ada.
Aku sudah menyukaimu,
Sejak senja kala itu kamu tersenyum kepadaku.
Aku telak mencintaimu,
Sejak senja kala itu kamu tersenyum padaku.
Biarlah aku hanya di belakangmu,
Menjadi bayang-bayang demi melihatmu tertawa,
Menjadi bayangan yang tak dianggap namun selalu ada.
Biarlah aku menjadi orang gila,
Asal dengan kegilaanku aku mampu berada di sisimu,
Asal dengan kegilaanku kamu mampu melihatku,
Asal dengan kegilaanku kamu masih dalam jangkauanku.
Bagiku, kamu adalah obat,
Obat yang akhirnya membuatku sadar kembali,
Obat yang akhirnya membuatku untuk menata hidup kembali.
Kamu adalah serangkaian semoga yang selalu aku bisikkan pada semesta,
Agar semesta menyampaikan pada Tuhan untuk membahagiakanmu,
Agar semesta menyampaikan pada Tuhan untuk membuatmu tersenyum selalu.
Aku tidak ingin yang muluk-muluk,
Hanya kamu selalu berada di sekitarku,
Maka semua cukup.
Hanya kamu selalu berada di jarak pandangku,
Maka semua cukup.
Hanya kamu selalu dalam jangkauanku,
Maka semua dapat aku atasi.
Termasuk apabila bahagiamu bukan aku,
Termasuk apabila cintamu untuk orang lain.
Aku tak masalah.
Klise bukan?
Ya, aku pasti sakit melihatnya,
Tapi selama kamu masih tersenyum padaku,
Selama bahagiamu masih hadir,
Selama kamu tak menghilang dari mataku,
Maka semua tak apa.
Tulisan ini terinspirasi dari Ipank yang bernama asli Elang. Makasih ya, Lang, udah bikin baper pagi buta gini :)
Komentar
Posting Komentar