Langsung ke konten utama

Sejak Senja Kala Itu...

Aku sudah jatuh padamu,
Sejak senja kala itu kamu menganggapku ada.
Aku sudah menyukaimu,
Sejak senja kala itu kamu tersenyum kepadaku.
Aku telak mencintaimu,
Sejak senja kala itu kamu tersenyum padaku.
Biarlah aku hanya di belakangmu,
Menjadi bayang-bayang demi melihatmu tertawa,
Menjadi bayangan yang tak dianggap namun selalu ada.
Biarlah aku menjadi orang gila,
Asal dengan kegilaanku aku mampu berada di sisimu,
Asal dengan kegilaanku kamu mampu melihatku,
Asal dengan kegilaanku kamu masih dalam jangkauanku.
Bagiku, kamu adalah obat,
Obat yang akhirnya membuatku sadar kembali,
Obat yang akhirnya membuatku untuk menata hidup kembali.
Kamu adalah serangkaian semoga yang selalu aku bisikkan pada semesta,
Agar semesta menyampaikan pada Tuhan untuk membahagiakanmu,
Agar semesta menyampaikan pada Tuhan untuk membuatmu tersenyum selalu.
Aku tidak ingin yang muluk-muluk,
Hanya kamu selalu berada di sekitarku,
Maka semua cukup.
Hanya kamu selalu berada di jarak pandangku,
Maka semua cukup.
Hanya kamu selalu dalam jangkauanku,
Maka semua dapat aku atasi.
Termasuk apabila bahagiamu bukan aku,
Termasuk apabila cintamu untuk orang lain.
Aku tak masalah.
Klise bukan?
Ya, aku pasti sakit melihatnya,
Tapi selama kamu masih tersenyum padaku,
Selama bahagiamu masih hadir,
Selama kamu tak menghilang dari mataku,
Maka semua tak apa.







Tulisan ini terinspirasi dari Ipank yang bernama asli Elang. Makasih ya, Lang, udah bikin baper pagi buta gini :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...