Langsung ke konten utama

Teruntuk yang Pernah Singgah

Hal yang paling aku ingat diantara semua kenangan kita adalah
Saat kamu berjalan di depan rumahku,
Dan aku hanya memandangmu dari jendela,
Hanya sesederhana itu, namun mampu membuatku tersenyum.
Lalu, ketika semesta memihak kepadaku,
Aku mampu untuk berbincang ringan denganmu,
Kamu perlu tau betapa bahagianya aku berbagi tawa denganmu,
Atau saat kita sedang berlomba mengayuh sepeda,
Atau saat kamu memberiku sebungkus permen,
Atau saat kamu menceritakan tentang band kesukaanmu.
Banyak yang membuatku bahagia disebabkan olehmu,
Termasuk saat aku mengetahui bahwa ternyata aku masuk di sekolah yang sama denganmu dulu.
Yang pertama memang tak akan pernah tergantikan, bukan?
Karena tak ada kata yang kedua ataupun ketiga,
Begitu pun kamu,
Bagiku, kamu adalah pengalaman pertamaku merasakan sesuatu yang baru,
Sebuah rasa yang banyak mereka namakan dengan cinta.
Kamu adalah sebuah lagu yang selalu kudengar,
Tokoh utama dari film yang aku tonton,
Dan peran utama dari semua tulisan yang aku buat,
Dulu.
Sebelum aku sadar bahwa cinta bukan hanya persoalan tentang memiliki,
Meskipun aku ingin.
Sepuluh tahun, bukan waktu yang singkat aku mengenalmu,
Bukan juga waktu yang lama mengenalmu,
Aku masih belum paham kamu,
Dan aku telah lama berhenti untuk menjadi serakah,
Kebahagiaanmu belum tentu kebahagiaanku,
Meskipun begitu, aku tak pernah menyesal pernah mengenalmu,
Meskipun tak semua rasa itu bernamakan bahagia,
Meskipun perih pernah kurasa,
Meskipun air mataku pernah disebabkan olehmu,
Aku tak menyesal,
Termasuk saat sekali lagi aku membuat karya tentangmu saat ini,
Aku membuatnya sambil tersenyum,
Seraya mengingat kembali kenangan kita kala itu,
Teruntuk kakak kelasku di masa putih biru,
Selamat ulang tahun,
Semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi,
Dan semua yang kamu inginkan tercapai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Cenat Cenut

Dulu waktu awal-awal aku jadi smesbles drama mini seri ini muncul. Dan selalu membuat 'booming' para 'Performance' *sebutan kelasku* gimana gak? orang mayoritas warganya SMASHBLAST walaupun gak dikit juga yg antis. Tapi, selalu di bikin bahan candaan, bahan debatan, dll. Cinta cenat cenut atau di singkat CCC ini waktu awal mulainya selalu di tunggu-tunggu, banyak banget anak yg update status gak sabar pengen liat drama mini seri ini. Bahkan, yang awalnya antis setelah nonton ccc beralih menjadi SMASHBLAST! Keren gak sih? Keren banget doonng :D . Dan, banyak banget yg mengikuti SM*SH maen di drama mini seri atau kalo gak gitu FTV, seolah-olah julukan SM*SH sebagai 'pioner' itu bener-bener terasa banget. Sayang, ccc cuma 13 episode, waktu episode terakhir aku sempet nangis sihh, tapi cuma bentar, toh katanya ccc 2 bakalan ada. Berbulan-bulan aku nantiin, tapi selalu dalam tahap project! Sampai pada sekitaran November ccc2 resmi tanyang pada tanggal 3 Desember 2011

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h