Kali ini aku mau nulis sedikit tentang pendapatku pada cerita yang ditulis oleh dua penulis favoritku dari wattpad. Judul ceritanya itu Nagra dan Aru yang diposting di instagram. Pas aku tau kalo nulisnya di Ig, jujur aja kek kaget gitu sih, yaa gimana nggak yekan? Ig itu buat upload foto, bukan buat nulis cerita. Tapi, aku akuin kalo ide mereka bener-bener bagus banget. Mereka bikin aku mikir kalo nulis dan nuangin ide itu bisa di mana pun dan bagaimana pun bentuknya.
Dalam cerita ini, Aru jatuh cinta pada sosok Nagra yang bener-bener cuek parah. Aru ngejar sampe yang banget-bangetan dan Nagra nolak segala bentuk jenis pendekatan yang dilakukan Aru. Miris? Jelas! Tapi, Aru jatuh cinta pada Nagra dengan cara yang receh banget, yang bikin aku baca itu ketawa. Awal part masih seneng-seneng aja gitu ngeliat kelakuan Aru. Konflik dateng baru di pertengahan ketika ada dua karakter baru bernama Igo dan Wulan.
Wulan adalah cinta pertama sekaligus pacar Nagra yang menghilang selama dua tahun. Igo adalah sahabat Nagra yang terjurumus pada pergaulan yang salah. Awal mula, Igo mendekati Aru hanya untuk memancing kemarahan Nagra, mungkin? Namun, aku belum menemukan dengan pasti mengapa Igo mendekati Aru, bisa jadi dia telah jatuh cinta lebih dahulu bukan pada Aru?
Igo mulai mendekat dan membuat Nagra menjauh dari Aru dan lebih fokus pada hubungannya dengan Wulan. Lalu, ada tambahan konflik dari pihak Nagra dan Igo. Topeng benci hanyalah sekedar topeng. Bagaimanapun, Nagra tetap menganggap bahwa Igo adalah sosok yang penting bagi dirinya. Igo masih menempati rangking atas dari sekian banyak orang yang ingin Nagra lihat bahagianya. Hubungan Nagra dan Igo membaik, namun tidak dengan hubungan Nagra dan Aru yang semakin menjauh karena perkataan Nagra.
Cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh benang tipis tak kasat mata. Nagra telah merasakan cintanya pada Aru, dan di saat Nagra mulai merasakan cinta itu, Wulan pergi. Wulan mengatakan bahwa dia telah mencintai laki-laki lain. Nagra marah, namun hanya sedetik, sisanya, dia baik-baik saja. Dia mulai berani untuk menatap Aru. Nagra mulai jatuh cinta pada segala tingkah konyol Aru. Dan dia mulai melindungi Aru. Telat? Jelas.
Aru yang telah dekat dengan Igo mulai menaruh perhatian pada sosok Igo, terlebih lagi setelah Aru mengetahui bahwa Igo adalah seorang pecandu narkoba. Igo adalah satu dari sekian sosok yang merasa tertekan dengan berbagai hal dan tak punya tempat bersandar. Membuat Aru berniat untuk menjadi sandaran Igo. Aru dan Nagra, dua sosok yang setiap hari selalu menyemangati Igo dan membuatnya mau untuk menjalani rehabilitasi.
Ketika Igo mulai menemukan semangat hidupnya karena hadirnya Aru, maka Nagra adalah kebalikan dari Igo. Nagra mulai mencari penghilang sakit hatinya karena perasaannya pada Aru yang jelas tak akan berujung. Aru dan Igo adalah dua sosok penting dalam hidup Nagra, jadi, Nagra lebih memilih memendam perasaannya dibanding menyakiti sahabatnya sendiri, yakni Igo.
Wulan yang akhirnya menyadarkan Nagra untuk menata hidupnya, untuk mengejar cita-cita Nagra kembali. Nagra juga sadar bahwa ibunya tidak lagi muda, dan Nagra belum menghasilkan apapun yang membuat ibunya bangga. Hal ini jelas membakar semangat Nagra dan membuat Nagra memunculkan kembali mimpinya untuk menjadi salah satu tentara yang membela tanah air.
Nagra mulai menata hidupnya dan mati-matian mengejar mimpinya. Singkat cerita, semua telah berhasil Nagra raih, kecuali Aru. Igo dan Aru jadian. Kabar ini membuat Nagra menjauhi Aru. Nagra hanya ingin melihat mereka bahagia. Menghindari Aru namun tidak dengan Igo. Nagra masih memasang topeng baik-baik sajanya pada Igo.
Penyesalan, itulah yang dirasakan Nagra.
Well, cerita nggak cuma tentang cinta aja, semuanya lengkap, keluarga, sahabat, dan tentang mimpi. Cerita ini sukses ngacak-acak hati aku. Susah bagiku untuk tak jatuh cinta pada sosok Nagra dan Igo. Kalo biasanya aku nggak rela second-lead bahagia sama pemeran utama, untuk cerita ini aku nggak protes. Menurutku ceritanya malah aneh aja kalo misalkan Nagra jadian sama Aru. Kalo semua cerita kek gitu semua modelannya, lalu pembaca hanya sekedar saja dalam memahami rasa yang bernama penyesalan. Nggak ada sensasi jatuhnya. Jujur, aku berharap banget cerita ini bakal dibukuin. Like seriously, this story was so damn great!!!! Nggak akan susah buat jatuh cinta sama sosok Nagra dan Igo.
Seandainya aja sosok Nagra itu nyata, pengen banget aku datangi dan ngajak dia buat move on bareng. Berdua lebih baik daripada sendiri, bukan? Karena jujur, aku paham banget rasanya jadi Nagra. Jatuh cinta, tapi nggak bisa apa-apa. Bukan karena nggak bisa buat maju, cuma ya lebih baik kek gini aja. Lebih baik kalo akhirnya mereka nemuin bahagianya masing-masing, lalu menyerahkan semua pada Tuhan. Jikalau saja jodoh, sudah pasti akan kembali pada dirinya bukan?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus