Pada dasarnya obsesi itu bermula dari cinta yang mendalam. Sangat mendalam sehingga membuat orang terbutakan dan perlahan menjadi gila.
Sama sepertiku yang terobsesi untuk membuatnya bahagia. Walaupun bahagianya bukanlah aku, tak masalah bagiku. Asalkan dia mampu mengukir senyuman manis setiap saat.
Sepertiku yang rela mendekati seseorang yang dekat dengan pujaan hatinya hanya untuk membantunya merebut hati pujaan hatinya tersebut.
Sepertiku yang rela mendapatkan banyak sekali cacian di sekitar hanya demi melindunginya.
Sepertiku yang harus menahan irisan luka ketika dia menyebutkan namanya orang lain. Dan membuatku berujung pada kebalnya rasa sakit ketika mendengar nama orang itu.
Aku tak peduli bagaimanapun cara yang harus aku tempuh. Bagiku, tugasku seumur hidup adalah memastikan dia bahagia. Memastikan dia bisa mengukir senyuman itu di bibirnya.
Sama sepertiku yang terobsesi untuk membuatnya bahagia. Walaupun bahagianya bukanlah aku, tak masalah bagiku. Asalkan dia mampu mengukir senyuman manis setiap saat.
Sepertiku yang rela mendekati seseorang yang dekat dengan pujaan hatinya hanya untuk membantunya merebut hati pujaan hatinya tersebut.
Sepertiku yang rela mendapatkan banyak sekali cacian di sekitar hanya demi melindunginya.
Sepertiku yang harus menahan irisan luka ketika dia menyebutkan namanya orang lain. Dan membuatku berujung pada kebalnya rasa sakit ketika mendengar nama orang itu.
Aku tak peduli bagaimanapun cara yang harus aku tempuh. Bagiku, tugasku seumur hidup adalah memastikan dia bahagia. Memastikan dia bisa mengukir senyuman itu di bibirnya.
Komentar
Posting Komentar