Langsung ke konten utama

Cukup Aku dan Kamu

Bahagia bagiku adalah sederhana
Cukup hanya aku dan kamu
Kita duduk berdua
Dengan mata saling berbicara tanpa mulut ikut campur
Cukup hanya aku dan kamu
Kita berbincang berdua
Dengan mulut yang saling berucap merangkai kisah
Cukup hanya aku dan kamu
Kita berjalan berdua
Dengan tanganmu yang menggenggam erat tanganku
Cukup hanya aku dan kamu
Kita terdiam berdua
Dengan kepalaku yang bersandar di dadamu
Cukup hanya aku dan kamu
Tanpa ada seseorang yang baru menyelinap di kisah kita
Cukup hanya aku dan kamu
Dengan segudang kepercayaan yang benar
Cukup hanya aku dan kamu
Dengan amarah yang kalah dengan pelukan
Cukup hanya aku dan kamu
Berdua merangkai hari dengan tenang
Cukup hanya aku dan kamu
Dengan aku yang hangat dipelukmu
Dan kamu yang mendekapku erat
Cukup hanya aku
Yang selalu mendekapmu ketika goyah
Cukup hanya aku
Yang selalu menjadi alasanmu tersenyum
Cukup hanya aku
Yang menjadi ratu di hatimu
Cukup hanya kamu
Yang menghapus hujan di air mataku
Cukup hanya kamu
Yang menjadi alasanku tersenyum
Cukup hanya kamu
Yang selalu menjadi perisaiku
Cukup hanya kamu
Yang menjadi raja di hatiku
Bahagiaku sederhana, bukan?
Cukup hanya aku dan kamu, tanpa dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Cenat Cenut

Dulu waktu awal-awal aku jadi smesbles drama mini seri ini muncul. Dan selalu membuat 'booming' para 'Performance' *sebutan kelasku* gimana gak? orang mayoritas warganya SMASHBLAST walaupun gak dikit juga yg antis. Tapi, selalu di bikin bahan candaan, bahan debatan, dll. Cinta cenat cenut atau di singkat CCC ini waktu awal mulainya selalu di tunggu-tunggu, banyak banget anak yg update status gak sabar pengen liat drama mini seri ini. Bahkan, yang awalnya antis setelah nonton ccc beralih menjadi SMASHBLAST! Keren gak sih? Keren banget doonng :D . Dan, banyak banget yg mengikuti SM*SH maen di drama mini seri atau kalo gak gitu FTV, seolah-olah julukan SM*SH sebagai 'pioner' itu bener-bener terasa banget. Sayang, ccc cuma 13 episode, waktu episode terakhir aku sempet nangis sihh, tapi cuma bentar, toh katanya ccc 2 bakalan ada. Berbulan-bulan aku nantiin, tapi selalu dalam tahap project! Sampai pada sekitaran November ccc2 resmi tanyang pada tanggal 3 Desember 2011

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h