Langsung ke konten utama

Ceritaku pada Hujan dan Kawannya

Hujan, maukah kau mendengar ceritaku?
Aku ingin bercerita tentang seseorang
Seseorang yang akhir-akhir ini memonopoli pikiranku
Petrichor, taukah kau bahwa dia menyukaimu?
Ya, aku dan dia sama-sama menyukaimu
Laki-laki ini adalah laki-laki yang baik
Tidak sepenuhnya baik, namun aku menganggapnya baik
Dia menyukai warna yang sama sepertiku
Dia menyukai kopi hitam yang pekat
Dia adalah sosok pemimpin yang baik
Tapi, ada satu hal yang aku tak suka darinya
Dia adalah pecinta tembakau
Membuat badannya lebih dominan beraroma nikotin dibanding parfum
Angin, bisakah kau marah padanya?
Katakan padanya bahwa itu berbahaya baginya
Aku sedih jika nanti nikotin itu berdampak pada kesehatannya
Rintik, kau bertanya mengapa bukan aku saja yang berbicara?
Aku juga ingin berbicara dengannya
Jika saja dia mengenalku
Aku juga ingin tertawa dengannya
Jika saja dia dekat denganku
Kenyataannya, aku mengenalnya dan dia tak mengenalku
Kenyataannya, aku tersenyum melihatnya dan dia tersenyum karena hal lain
Kenyataannya, mataku menatanya dan matanya menatap kearah lain
Pelangi, jangan bersedih, aku baik-baik saja
Aku tak berbohong
Aku benar-benar baik saja
Asalkan masih dapat menatapnya
Itu sudah lebih dari cukup bagiku
Karena definisi cinta bagiku saat ini adalah
Bahagia walau menatapnya dari jauh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...