Hujan di awal bulan November...
Dengan kota yang berbeda
Namun tetap terasa sama...
Kau berada di sisiku
Menemaniku menghabiskan hujan
Menemaniku menghirup aroma petrichor
Aroma favorit kita berdua
Jalanan yang padat tak lagi menjadi masalah
Riuh kendaraan bersautan tak lagi terpikirkan
Kita duduk berdua di serambi
Tertawa bersama sambil menatap rindu hujan
Tanganmu menggenggam erat tanganku
Membuatku tak henti menatap tautan tangan kita
Kau membisikkan sebuah kata...
Sebuah kata yang akhirnya kau teriakkan pada hujan
Sebuah kata yang mampu ditirukan juga oleh rintik hujan
Rindu...
Kata rindu...
Kata yang nyaris selalu kau ucapkan via telepon
Kata dan rasa yang nyaris membuat kita gila
Kata yang akhirnya membuatmu menyerah...
Menyerah dan membuatmu menyeberangi ruang
Membuatmu akhirnya berlari ke kota ini
Sayang...
Aku menyukai ide gilamu
Karena ide itu kita akhirnya bertemu...
Bertemu dan saling mendekap melepas beban
Senyumanmu mampu membuatku lupa...
Membuatku lupa sekejap akan permasalahanku di sini
Denting tawamu mampu menghangatkan hatiku
Membuat dinginnya hujan tak lagi berarti...
Hujan...
Terima kasih karena sekali lagi kau mempertemukan kami
Terima kasih karena akhirnya aku dapat mendekapnya kembali
Terima kasih karena aku dapat merasakan kehangatannya kembali
Hujan...
Kau dapat salam dari aku dan dia...
Aku dan dia yang sama-sama menjadi penggemarmu
Aku dan dia yang sama-sama mencintaimu
Aku dan dia yang bertemu saat rintikmu jatuh ke bumi
Komentar
Posting Komentar