Langsung ke konten utama

Perkembangan dan Kemajuan IPTEK



Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tak pernah berhenti di suatu titik dan selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sejak masa kolonial Belanda. Pada waktu masa penjajahan itu masyarakat Indonesia diperkenalkan persenjataan modern baik yang ringan maupun berat. Selain itu, Belanda juga mengenalkan kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Kemudian Belanda mulai menanamkan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.


Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian mereka melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Arah pembangunan IPTEK adalah sebagai berikut:


  • Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan

  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi

  • Memperluas lapangan pekerjaan

  • Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat


Untuk saat ini, kemajuan IPTEK sangat pesat sekali. Tak terhitung sudah berapa kali bentuk dan fitur yang berubah dalam ponsel masyarakat. Tak terhitung juga berapa kali perusahaan teknologi membuat inovasi dan memperbaharui produknya. Untuk bidang ilmu pengetahuan, sudah banyak sekali cara yang digunakan untuk menyampaikan ilmu tanpa harus duduk di dalam ruang kelas. Sejak adanya internet, masyarakat luas dengan mudah dapat mengakses materi-materi pembelajaran.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...