Langsung ke konten utama

Generasi Pelurus Bangsa



Sistem pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia. Masih banyak sekali anak-anak kecil yang tak dapat bersekolah dan akhirnya membuat mereka ketinggalan di dalam perkembangan jaman ini. Banyak juga di beberapa daerah anak-anak yang ingin bersekolah namun tak dapat bersekolah karena masalah ekonomi mereka yang sulit.


Untuk menangani masalah tersebut, pemerintah sudah banyak juga membuat sekolah gratis yang sepertinya masih belum berjalan dengan sempurna. Di beberapa daerah masih banyak sekali anak-anak yang pada waktu mereka harus belajar malah berada di jalanan. Mereka masih belum sadar bahwa pendidikan sangat penting untuk pembangunan sebuah bangsa.

Pemerintah harus mengadakan penyuluhan tentang betapa pentingnya sebuah pendidikan dan memperbaiki fasilitas sekolah di beberapa daerah. Anak-anak butuh pendidikan agar mampu menghadapi perkembangan jaman yang terus maju seiring berjalanannya waktu. Mereka butuh pendidikan karakter juga untuk menjadi “Generasi Pelurus Bangsa”.

Lebih baik untuk mengganti kata-kata “Generasi Penerus Bangsa” menjadi “Generasi Pelurus Bangsa”, seperti kata artis Indonesia Bisma Karisma bahwa yang kita butuhkan adalah generasi yang mampu meluruskan bangsa dari generasi sebelumnya bukannya meneruskan apa yang generasi sebelumnya lakukan.
Pengembangan pendidikan moral sangat dibutuhkan di Indonesia untuk membentuk Generasi Pelurus Bangsa. Moral bangsa kita harus diperbaiki agar masyarakat Indonesia dapat mencapai tujuannya dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...