Langsung ke konten utama

Teruntuk Pemilik Hati

Teruntuk pemilik hati,
Ijinkan aku untuk menulis surat terbuka kepadamu,
Dan jika kamu membaca surat ini,
Maka simpan untukmu sendiri.
Aku akhirnya memilih untuk tidak menyeberang.
Memilih bertahan di jalan ini,
Dan berhasil memenangkan egoku.
Aku tidak ingin merusak tatanan yang sudah ada.
Tidak ingin melukai siapapun.
Maka,
Kamu juga berhenti.
Berhenti membuatku bimbang.
Berhenti untuk merayuku agar menyeberang.
Karena kamu tak pernah tau seberapa besar pengaruhmu terhadapku.
Aku memilih untuk tetap berada di jalanku.
Memilih untuk menyerah.
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk seseorang sepertiku.
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk dipandang buruk oleh orang lain,
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk menjadi antagonis.
Jadi,
Biarlah aku menyerah,
Menyimpan hati yang mulai terukir namamu dalam diam,
Tersenyum dari jarak aman ketika melihatmu bahagia,
Dan berharap suatu saat pangeranku bisa mengalahkan pengaruhmu.
Aku tidak akan menghapus rasaku,
Aku hanya membiarkannya bebas berkeliaran,
Dan jika suatu saat nanti semesta merestuimu denganku,
Aku percaya kita akan bertemu di persimpangan.
Dengan keadaan yang tepat,
Dengan waktu yang tepat,
Dan rasa yang tepat.
Tugasku dan kamu hanyalah tetap berjalan di jalan kita masing-masing,
Dan membiarkan semesta melakukan tugasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...