Teruntuk pemilik hati,
Ijinkan aku untuk menulis surat terbuka kepadamu,
Dan jika kamu membaca surat ini,
Maka simpan untukmu sendiri.
Aku akhirnya memilih untuk tidak menyeberang.
Memilih bertahan di jalan ini,
Dan berhasil memenangkan egoku.
Aku tidak ingin merusak tatanan yang sudah ada.
Tidak ingin melukai siapapun.
Maka,
Kamu juga berhenti.
Berhenti membuatku bimbang.
Berhenti untuk merayuku agar menyeberang.
Karena kamu tak pernah tau seberapa besar pengaruhmu terhadapku.
Aku memilih untuk tetap berada di jalanku.
Memilih untuk menyerah.
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk seseorang sepertiku.
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk dipandang buruk oleh orang lain,
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk menjadi antagonis.
Jadi,
Biarlah aku menyerah,
Menyimpan hati yang mulai terukir namamu dalam diam,
Tersenyum dari jarak aman ketika melihatmu bahagia,
Dan berharap suatu saat pangeranku bisa mengalahkan pengaruhmu.
Aku tidak akan menghapus rasaku,
Aku hanya membiarkannya bebas berkeliaran,
Dan jika suatu saat nanti semesta merestuimu denganku,
Aku percaya kita akan bertemu di persimpangan.
Dengan keadaan yang tepat,
Dengan waktu yang tepat,
Dan rasa yang tepat.
Tugasku dan kamu hanyalah tetap berjalan di jalan kita masing-masing,
Dan membiarkan semesta melakukan tugasnya.
Ijinkan aku untuk menulis surat terbuka kepadamu,
Dan jika kamu membaca surat ini,
Maka simpan untukmu sendiri.
Aku akhirnya memilih untuk tidak menyeberang.
Memilih bertahan di jalan ini,
Dan berhasil memenangkan egoku.
Aku tidak ingin merusak tatanan yang sudah ada.
Tidak ingin melukai siapapun.
Maka,
Kamu juga berhenti.
Berhenti membuatku bimbang.
Berhenti untuk merayuku agar menyeberang.
Karena kamu tak pernah tau seberapa besar pengaruhmu terhadapku.
Aku memilih untuk tetap berada di jalanku.
Memilih untuk menyerah.
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk seseorang sepertiku.
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk dipandang buruk oleh orang lain,
Karena,
Kamu terlalu berharga untuk menjadi antagonis.
Jadi,
Biarlah aku menyerah,
Menyimpan hati yang mulai terukir namamu dalam diam,
Tersenyum dari jarak aman ketika melihatmu bahagia,
Dan berharap suatu saat pangeranku bisa mengalahkan pengaruhmu.
Aku tidak akan menghapus rasaku,
Aku hanya membiarkannya bebas berkeliaran,
Dan jika suatu saat nanti semesta merestuimu denganku,
Aku percaya kita akan bertemu di persimpangan.
Dengan keadaan yang tepat,
Dengan waktu yang tepat,
Dan rasa yang tepat.
Tugasku dan kamu hanyalah tetap berjalan di jalan kita masing-masing,
Dan membiarkan semesta melakukan tugasnya.
Komentar
Posting Komentar