Langsung ke konten utama

I'm OK

"Kamu baik-baik saja?"
"Ini semua salahku"
"Tenang, semua akan baik-baik saja. Kamu akan menemukan yang lebih baik dariku"
Aku mohon berhenti.
Jangan pedulikan aku.
Mata simpatimu palsu,
Senyum menenangkanmu menyayatku,
Kata maafmu hanya untuk mengenyangkan egomu sendiri,
Tanpa ketulusan,
Tanpa rasa ampun.
Jadi, pergilah.
Jangan mencoba menenangkanku,
Jangan mencoba mengatakan padaku semua baik-baik saja,
Jangan mencoba untuk membuatku nyaman.
Aku tidak butuh itu.
Jika memang kamu melihatku menangis,
Pergilah.
Jangan mencoba membuatku nyaman jika nantinya kamu akan membunuhku juga.
Mawar yang selalu aku genggam,
Pada akhirnya membuatku berdarah juga.
Pasir yang selalu aku genggam,
Pada akhirnya terlepas juga dari tanganku.
Melihatmu tersenyum,
Membunuhku perlahan.
Seolah kesedihanku bukanlah sesuatu yang berarti. Jika akhirnya seperti ini,
Sedari awal seharusnya aku tak menerima mawar yang kamu beri senja kala itu.
Jika akhirnya seperti ini,
Sedari awal aku lebih memilih berbelok di persimpangan dibanding bertemu denganmu.
Kopi yang pagi itu kita seduh berdua,
Kini rasanya semakin pekat.
Membuatku enggan untuk meneguknya kembali. Semua terasa berbeda,
Sejak malam itu kamu memilih untuk beralih.
Jangan menemuiku sejenak.
Aku tidak ingin melihatmu.
Jika kamu melihatku di persimpangan jalan,
Maka berbaliklah.
Jangan mencoba tersenyum di depanku.
Jangan menanyakan kabarku.
Diamku berharap kamu baik-baik saja,
Air mataku berharap kamu mengerti bahwa rasaku utuh.
Berhenti menebak bagaimana diriku di saat kamu tak tahu apapun tentangku.
Dan berhenti menanyakan kabarku,
Karena untukmu,
Aku akan menjawab....
I'm ok
I'm ok
I'm ok
.
.
.
.
I'm not ok










Jadi, karya ini terinspirasi dari lagu baru iKON yang berjudul I'm OK. Lagu yang easy listening dan nggak tau kenapa liriknya tuh kek relate ke diriku sendiri. Jadi, coba deh dengerin lagu mereka hehehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Cenat Cenut

Dulu waktu awal-awal aku jadi smesbles drama mini seri ini muncul. Dan selalu membuat 'booming' para 'Performance' *sebutan kelasku* gimana gak? orang mayoritas warganya SMASHBLAST walaupun gak dikit juga yg antis. Tapi, selalu di bikin bahan candaan, bahan debatan, dll. Cinta cenat cenut atau di singkat CCC ini waktu awal mulainya selalu di tunggu-tunggu, banyak banget anak yg update status gak sabar pengen liat drama mini seri ini. Bahkan, yang awalnya antis setelah nonton ccc beralih menjadi SMASHBLAST! Keren gak sih? Keren banget doonng :D . Dan, banyak banget yg mengikuti SM*SH maen di drama mini seri atau kalo gak gitu FTV, seolah-olah julukan SM*SH sebagai 'pioner' itu bener-bener terasa banget. Sayang, ccc cuma 13 episode, waktu episode terakhir aku sempet nangis sihh, tapi cuma bentar, toh katanya ccc 2 bakalan ada. Berbulan-bulan aku nantiin, tapi selalu dalam tahap project! Sampai pada sekitaran November ccc2 resmi tanyang pada tanggal 3 Desember 2011

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h