Saya akan menemukanmu
Bahkan sebelum saya sadar akan sosokmu
Takdir yang menuliskan tentang kisah kita
Angin yang membisikkan namamu
Lukalah yang menuntun jalan saya padamu
Ketika bersamamu..
Saya merasa utuh
Saya merasa kebahagiaan kembali mendekat
Saya merasa luka itu perlahan menutup
Saya rela kehilangan akal sehat saya ketika berurusan denganmu
Saya mengabaikan logika saya
Seribu kali saya coba untuk menyangkal
Seribu kali saya menjauhinya
Seribu kali saya menutupinya
Saya tak pernah sedikitpun menang melawan hati saya
Hati saya menang telak untuk membuat saya mencarimu, bahkan sampai ujung dunia sekalipun
Hati saya selalu mengalihkan segala yang ada di otak saya dengan wajahmu
Hati saya selalu menyanyikan bait namamu
Membuat saya harus mengetahui satu fakta baru
Membuat saya akhirnya sadar
Membuat saya akhirnya mengerti, bahwa
Saya Cinta Kamu♥
Terlihat terlalu kekanakan nggak sih kalo jatuh cinta entah keberapa kalinya sama karakter novel? Oke, untuk entah keberapa kalinya itu, aku di sini menyatakan bahwa aku jatuh cinta pada sosok Seta Adhiraya di dalam novel berjudul "Unplanned Love". Memang sebelumnya aku udah sempet baca ceritanya di wattpad. Tapi, tetep aja begitu baca bukunya lagi, Seta sukses bikin aku jatuh cinta sampe bisa banget bikin aku nulis puisi hanya dalam beberapa menit. Oke, now let me tell you about them.
Seta Adhiraya. Seorang pendendam, pemaksa, sekaligus stalker yang sangat ulung. Awalnya dia hanya ingin membalaskan dendamnya kepada Cintya, hingga membawanya kepada sosok gadis philophobia bernama Aruna Maheswari. Sekalipun seorang philophobia, sejatinya Runa adalah seorang penulis buku bergenre romance yang mempunyai nama di dunia novel.
Bertemu dengan Seta untuk pertama kalinya di depan rumahnya ketika sedang mencari Cintya, membuat Runa harus bermain petak umpat dengan Seta, karena menurut Runa, Seta adalah titisan setan, yang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Seta sengaja mengambil banyak cuti kerja hanya untuk mengikuti Runa agar Runa mau menikah dengannya, tentu saja niat awalnya hanya untuk membalaskan dendamnya pada Cintya. Seta melakukan segala cara agar Runa menyetujui untuk menikah dengannya. Bahkan, Seta rela bertanya pada temannya bagaimana caranya merayu perempuan. Wajar kalau Seta tak mengetahuinya, karena anggapan yang bersarang dalam pikirannya selama ini adalah cinta hanya akan mendatangkan rasa sakit.
Seta terus saja menjalankan misinya. Hingga tanpa mereka berdua sadari, mereka telah bersentuhan dengan cinta itu sendiri. Seolah menyadarkan mereka, Seta dan Runa harus berpisah karena Cintya dan Andra--kakak Runa--mengetahui niat busuk Seta. Runa dibawa kembali ke rumahnya, dan kakaknya melarang Runa untuk bertemu kembali dengan Seta.
Awalnya, mereka paham bahwa semua sudah berakhir. Awalnya, mereka lega karena tak saling bertemu. Namun, ternyata semuanya salah. Semua itu bukan akhir. Perpisahan mereka itu bukanlah akhir, melainkan sebuah awal. Seta menyadari ada sebagian dari dirinya yang kurang begitupun juga Runa. Orang-orang di sekitar mereka memandang mereka miris karena diam-diam mereka menyimpan rasa cinta itu. Diam-diam mereka saling merindu.
Seta-lah yang pertama kali sadar akan rasa cintanya pada Runa, walaupun membuatnya sadar harus orang-orang di sekitarnya yang memberitahunya. Seta memantapkan hatinya untuk bertemu dengan Runa. Seta juga mengikuti teka taki gila yang dibuat Runa. Seta berhasil mengendapkan dendam yang bersarang dihatinya. Runalah yang mengubah Seta secara tak langsung. Runa satu-satunya wanita yang membuatnya rela harus mengesampingkan segala ego, logika, serta harga dirinya, dan hanya memakai hati dalam menuntun arah hidupnya.
Seta mampu membuat Runa merasa terlindungi. Seta mampu menghilangkan rasa takutnya akan jatuh cinta. Seta-lah yang menjadikannya pemeran utama, bukan seorang cadangan seperti apa yang pernah laki-laki masa lalunya memperlakukannya. Seta yang mampu membuatnya uring-uringan nggak jelas waktu tanpa dia. Seta yang membuat inspirasi menulisnya menjadi lancar. Seta jugalah yang memberikan pundaknya bersandar ketika sedang sakit.
Cinta merasuki hati mereka tanpa mereka sadari sebelumnya.
Oke, itu sekilas tentang novelnya. Dan nggak tau kenapa aku jadi pengen banget ketemu cowok yang mirip Seta Adhiraya gitu. Ada nggak yaa kira-kira cowok kayak gitu? Novel ini emang nggak bikin aku nangis sih, tapi sukses bikin aku merinding pas baca bagian Seta merjuangin cintanya buat bisa deket lagi Runa. Bahkan, Seta aja sampe bisa bikin aku nulis puisi itu, malah bikin inspirasi nulisku yang dari kemarin buntu jadi ngalir lagi kayak air.
Ini buku yang ada di rumah :3 |
Ini aku ambil dari web penulisnya langsung hehe :D |
Komentar
Posting Komentar