Penyesalan memang selalu berada di belakang, Melukai begitu hebat tanpa ampun, Dan tertawa bahagia melihatku tertunduk. Kamu, Adalah penyesalanku yang paling hebat. Di saat dulu kamu mendekatiku tanpa lelah, Aku dengan brengseknya menyuruhmu berhenti. Dan ketika kamu berhenti, Ketika kamu mulai lelah, Ketika kamu mulai untuk menyerah, Di saat kamu sudah tertawa dengan pemeran lain, Di saat kamu mulai mengobati luka yang kubuat, Aku mulai melihatmu, Aku mulai menyadari bahwa kamu menarik, Aku mulai mengakui bahwa aku jatuh cinta. Brengsek memang menjadi nama tengahku, Tapi, bagiku kamu adalah yang utama. Biarkan aku hanya menatapmu dari belakang, Menjadi pahlawanmu di belakang, Menjadi yang paling berguna, Menjadi pahlawan kesiangan hanya untuk menjagamu. Biarkan aku menikmati karma yang kubuat sendiri. Kamu tak perlu berubah, Biarlah kamu tetap menjadi kamu, Biarlah kamu tetap bersamanya, Aku tak mungkin setega itu untuk menghancurkan hati orang sekali lagi. B