Langsung ke konten utama

Letter For You♥



Hai. Ini surat dari aku. Penggemar yang merangkap stranger-mungkin- bagimu. Entahlah, aku meragukan kamu masih mengingatku atau malah melupakanku. Yang jelas, aku selalu mengingatmu! Hei, bagaimana mungkin aku melupakan cinta pertamaku? Yah, you’re my first love. The first person who teach me about love and hurt. Btw, just forget about the hurt, okay? Because, however i’m still in love with you. Sekalipun kamu mungkin lupa sama aku.
Apa kalau aku bilang aku adalah teman masa kecilmu, kamu bakalan ingat aku? Ya, aku teman masa kecilmu. Dulu kita sempat dekat sebelum jarak dan waktu memisahkan kita. Kamu adalah dua senior di atasku. Kita bahkan satu SMP, apakah kau mengenaliku saat pertama kali aku bertemu denganmu di sekolah yang baru bagiku? Aku tak terlalu terkejut, karena aku memang sudah mengetahui aku bakalan satu sekolah denganmu.
Sekarang, aku sudah kelas dua SMA. Tandanya, kamu sudah memasuki perguruan tinggi. Aku tau kemarin kita sempat dekat kembali, walaupun sebentar. Aku sangat senang karena itu, namun sepertinya Tuhan masih ingin menguji kesabaranku untuk membuatmu kembali jauh dariku. Kamu tau bagaimana rasanya sempat dekat denganmu? No words to explain that! I’m so damn happy! Kayak anak kecil umur lima tahun yang baru dapet coklat segudang. Just forget about coklat, pada saat itu aku merasa seperti baru berkenalan denganmu lagi.
Ingatkah saat kamu mengomentari status Facebook-ku saat aku mem-posting lirik lagu salah satu band yang ternyata adalah band favoritmu? Tahukah? Itu adalah band favoritku juga! Kesamaan sekecil ini sukses membuat jantungku berdetak kencang saat itu, sukses membuat hatiku seakan melayang ke langit ke-tujuh. Lebay? Biarin! Ini yang aku rasain kok.
Bulan ini masih bulan Februari kan? Walaupun terlambat, tapi ini masih bulanmu. Selamat ulang tahun yaa cinta pertamaku. Pangeranku. Semoga apa yang kamu cita-citakan tercapai, semoga bahagia selalu bersamamu, sukses buat kuliahmu, dan tetaplah menjadi pangeran cinta pertamaku. Aku berharap semoga kita bisa berdekatan kembali.
Hey, you know what? I’m so damn miss yaa!
Love you, My First Love. My Prince. My Vampire

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Tujuh Hari untuk Keshia

Tujuh Hari untuk Keshia. Adalah novel kesekian karya seorang Inggrid Sonya yang aku baca bahkan sejak cerita itu masih di Wattpad. Cerita yang mungkin bagi sebagian orang sad ending, namun bagiku cerita ini termasuk dalam kategori happy ending dan ending yang masuk akal. Kenapa gitu? Yaaa, karena pada endingnya, setiap tokoh dapat mengikhlaskan dengan tulus, dapat kembali lagi menjalani aktifitasnya. Dan masih tetap mencintai sosok Sadewa tanpa harus terpuruk lebih jauh lagi. Setiap tokoh sudah menemukan bahagianya masing-masing tanpa harus melupakan Sadewa. Happy ending bukan? Untuk perbedaan versi wattpad dan buku, jujur aku lebih suka versi wattpad hehehe. Abang Riverku banyak part di versi wattpad, dan berkat versi wattpad ini juga aku sehalu itu sama River sampe-sampe dulu kalo bingung mau curhat ke siapa, aku nulis curhatanku dan bikin seolah olah aku ngobrol sama River. Sehalu itu memang. Tapi, jujur kalo buat masalah jalan cerita, penokohan, dan kesan ajaib dari cerita ini...

Aku Masih Menulis...

Aku masih menulis, Menulis tentang masa-masa yang telah aku tinggal jauh di belakang, Masih berangan tentang mawar yang aku usahakan untukmu, Masih berangan tentang binar matamu yang aku pikir hanya untukku kala itu, Masih berangan tentang bercerita di depan api unggun yang kamu nyalakan musim dingin itu. Aku masih menulis, Menulis tentang sinar pancaran matamu saat kamu bercerita, Menulis tentang indah garis lengkung bibirmu saat kamu tersenyum, Menulis tentang merdu suara tawamu saat kamu tertawa. Aku masih menulis, Menulis tentang kemungkinan-kemungkinan dunia paralel yang kamu ceritakan itu benar adanya, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita sedang mewujudkan impian-impian kita, Menulis tentang kemungkinan di dunia paralel itu kita saling bergerak tanpa ada rasa takut. Aku masih menulis, Menguatkan ingatanku yang mulai memburam tentang apa-apa tentangmu, Menguatkan bayangmu yang perlahan mulai menghilang, Menguatkan kisah-kisah yang kita pernah bakar h...

Tentang Aku dan Kamu

Teruntuk sang kekasih, Kamu mungkin nanti tak akan melihatku bingung memilih satu baju dengan baju lainnya, atau satu tas dengan tas lainnya. Tapi, kamu akan menemukanku bingung antara satu judul buku dengan judul lainnya. Memilih buku dari penulis favoritku atau buku dengan sinopsis yang menarik hatiku. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat mendatangi konser salah satu grup idolaku, karena kamu dan aku sama-sama tahu bahwa orang tuaku tak akan merestui. Tapi, kamu akan melihatku bersemangat dengan talkshow dari salah satu penulis favoritku, penulis-penulis hebat yang melahirkan banyak karakter yang membuatku mencinta. Kamu mungkin tak akan melihatku bersemangat memasuki pusat perbelanjaan. Karena tempat itu selalu sukses membuatku lelah terlebih dahulu. Tapi, kamu mungkin akan melihatku tak pernah lelah untuk berjalan sepanjang jalan malioboro, menikmati perjalanan jauh untuk mencapai pantai yang tenang, atau bahkan mengelilingi kota Jogja. Kamu mungkin akan menemu...