Mencintaimu itu sulit. Rumit.
Menyayangimu lebih menyakitkan dari ini.
Aku tak tau bagaimana mungkin aku bisa bertahan sampai saat
ini.
Aku tak tau bagaimana ceritanya aku masih sanggup bernafas
hari ini.
Kau bersamanya.
Aku tau. Aku mengerti. Dan aku paham.
Kau terlalu dekat dalam jarak pandangku.
Apa yang dia miliki dan tak aku miliki?
Aku ingin kau mengerti keadaanku sekali saja.
Aku ingin kau dengarkanku sekali ini saja.
Hanya sekali saja.
Izinkan aku untuk mengatakan padamu.
Aku bahagia jika kau bahagia.
Sesederhana itulah rasaku padamu.
Namun, rasaku padamu tak pernah sederhana.
Rasaku padamu sempurna.
Sesempurna cinta yang tak ternoda.
Sesempurna matahari yang akan terbit dan akan tenggelam di
ujung pantai.
Aku rasa penantianku ini tak pernah ada ujungnya.
Aku benci keadaan ini.
Sia-siakah aku menjaga satuan cinta yang sempurna ini hanya
untukmu?
Mengapa kau tak melihatnya? Mengapa kau tak merasakannya?
Mengapa aku merasa kau seperti akan menghancurkannya?
Pahamilah sayang, semua rasa ini hanya untukmu.
Namun, jika bahagiamu adalah dia, jika senyummu tercipta
untuknya,
Dan hanya jika rasamu hanya miliknya.
Izinkan aku untuk mengatakan terakhir kalinya
Bahwa rasa cintaku yang tersusun rapi ini hanya untukmu. Dan
akan selalu menjadi milikmu.
Kau bahagia dengannya.
Aku bahagia melihatmu bahagia.
Sederhana bukan?
Ya, bahagiaku hanya ketika kau bahagia.
Karena, aku mencintaimu. Bintang pribadiku. Pelukis
bahagiaku.
Komentar
Posting Komentar