Aku melihatnya. Aku melihatnya dalam jarak yang dekat. Dia sedang tertawa dengan rekan kerja ayahnya. Dia tipe orang yang akan ramah pada siapapun juga. Mendengar tawanya, membuat dadaku berdetak kencang. Aku merindukannya. Terlalu merindukannya. Langkahku tak dapat melangkah lebih lanjut. Kakiku tak dapat bergerak dan mataku terpaku pada punggungnya yang indah itu. Tatanan rambut itu. Aku menyukai tatanan rambutnya yang seperti itu. Dia menoleh kearahku. Membuat mataku dan matanya bertemu. Mata indah itu. Aku sangat merindukan mata elang yang dimilikinya. Jenis mata tajam, namun meneduhkan ketika aku menatapnya lama. Jenis mata yang akan membuat siapa saja yang menatapnya tenang. Tak terkecuali aku. Aku akan merasakan perasaan hangat ketika menatap mata elang itu. Aku juga akan merasakan ketakutan ketika mata elang itu berkilat marah. Dia menyunggingkan senyumnya. Membuatku tercekat. Senyuman itu. Senyuman yang sudah lama tak kulihat. Senyuman indah yang mampu membuatku j