Pada jalan yang kata orang istimewa ini, Aku dan kamu pernah menghabiskan waktu, Berjalan berdua tanpa peduli keadaan, Menghabiskan senja untuk mengukir kenangan, Dulu, Sebelum setelahnya kamu memilih beranjak. Kota ini masih indah, Masih sama istimewanya seperti beberapa tahun aku dan kamu pernah berkunjung. Kota ini tak pernah bisa membuatku membencinya, Karena kota ini terlalu istimewa untuk dibenci. Kenangan tentang aku dan kamu terlalu indah untuk aku benci. Pada jalan dimana kata kita masih dapat digunakan, Kenangan yang terukir berbondong menyerobok, Mengoyakku tanpa ampun, Membuatku sesak, Sekaligus bahagia. Bagaimanapun, Kota ini tetap menjadi hal terindah tentang kita. Satu dari sekian banyak luka yang sempat tercipta. Karenanya, Aku tak pernah membenci kota ini, Bukan, Lebih tepatnya aku tak bisa membenci kota ini. Karena hanya di kota inilah, Aku dapat mengerti bahwa aku dan kamu pernah menjadi kita.