Pada akhirnya, janji yang terbuatpun menghilang, Seiring dengan kamu yang melangkah pergi, Tak tersisa, Tetapi, tetap meninggalkan jejak, Jejak luka. Memang semua salahku, Tapi, sayang, kamu bahkan tahu bahwa aku begitu, Sesaat aku mengatakan bahwa aku ingin secangkir teh hangat, Lalu detik berikutnya aku menginginkan kopi, Sesaat aku menginginkan tetap di rumah, Dan detik berikutnya berubah ingin menghirup udara taman, Kamu memahamiku sebaik itu, Lalu, mengapa ketika emosi menguasaiku saat itu, Saat aku mengatakan kata pergi untukmu, Saat aku mengatakan bahwa aku membencimu, Di saat itu, Mengapa kamu memercayaiku? Mengapa kamu menuruti semua ucapanku? Tidakkah kamu berpikir bahwa aku menginginkan kebalikannya? Kamu tahu aku, Dengan sangat baik, Bahkan tak ada yang mengenalku sebaik kamu mengenalku, Tapi, kenapa saat itu kamu berubah menjadi orang asing? Sayang, Terlambatkah jika aku menginginkan kamu kembali saat ini?